AKHIRNYA, hari penantian itu tiba. AS Roma resmi memecat Jose Mourinho.
Keputusan yang diumumkan Selasa (16/1) itu memang mengundang pro dan kontra. Banyak yang setuju.
Pada saat yang sama, tidak sedikit menolak. Saya termasuk yang kecewa.
Serius?
Yoi.
Saya merupakan Juventini alias fan Juventus sejak 1994. Namun, saya juga penggemar sepak bola yang bebas.
Apa pun itu. Baik klub, tim nasional (timnas), pemain, hingga pelatih.
Nah, saya mengidolai Mourinho sejak 2004 silam. Tepatnya, saat pria asal Portugal ini menangani Chelsea.
Ketika itu, Mou baru saja membawa Porto juara Liga Champions. Tanpa ragu, pria kelahiran 26 Januari 1963 ini menahbiskan sebagai "The Special One".
Mulut besarnya terbukti. Mourinho sukses menghapus dahaga Chelsea di Premier League dengan juara beruntun 2004/05 dan 2005/06.