Yang pasti, bagi saya pribadi, stik kentang merupakan cemilan idaman. Hanya dengan mengeluarkan Rp 5.000, cukup untuk menangsal perut.
Tentu, stik kentang ga bikin kenyang. Wajar saja, mengingat itu sekadar cemilan.
Kalo mau kenyang ya makan nasi. Bisa di Warung Tegal (Warteg), Padang, Sunda, dan sebagainya.
Kebetulan, sebagai ojek online (ojol), saya sering membeli stik kentang. Selain harganya murah, pedasnya nampol, juga tersebar luas di penjuru ibu kota.
Ya, hampir seluruh stik kentang yang dijual di Jakarta sudah saya coba. Lima di antaranya:
1. Tiangseng, Jakarta Pusat
2. Stasiun Cawang, Jakarta Selatan
3. Gang Kancil, Jakarta Barat
4. Turunan Darussalam, Jakarta Selatan
5. Stasiun Tebet, Jakarta Selatan
Yupz, mayoritas di Jakarta Selatan (Jaksel) dengan tiga penjual. Sisanya, Pusat dan Barat.
Bagaimana dengan dua wilayah lainnya?
Utara? Biasa aja. Ada di Tanah Merah dan Teluk Gong, yang sama-sama di Kecamatan Penjaringan.
Timur? Pernah coba di Kawasan BKT, Pulo Gadung, dan Condet.
Hanya, sejauh ini standar. Enak tapi ga berkesan.