Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Spider-Man Homecoming: Film Terbaik, tapi Tobey Lebih Berkesan

6 Juli 2017   11:01 Diperbarui: 6 Juli 2017   11:12 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Spider-Man Homecoming| Dokumentasi pribadi

PAGI itu, pusat perbelanjaan di kawasan barat Jakarta belum buka. Namun, ada beberapa akses masuk ke studio yang terletak di lantai dua. Dengan penuh semangat, saya bersama puluhan calon penonton lainnya memadati pelataran bioskop.

Saya melirik arloji di tangan kiri, menunjukkan pukul 08.30 WIB. Itu berarti, dua jam jelang pemutaran, studio sudah diserbu calon penonton. Yupz, luar biasa antusiasme fans terhadap Spidey. Masuknya Spider-Man Homecoming dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) jadi magnet utama. Apalagi, Spidey sudah tampil memukau tahun lalu dalam Captain Amerikca: Civil War.

Saya pribadi memasang eskpekstasi tidak terlalu tinggi. Meski, saya merupakan fans Spidey sejak anak-anak hingga mayoritas rekan sebaya sudah memiliki banyak anak. Drama yang monoton pada 2012 dan 2014 lalu jadi pelajaran berharga bagi saya.

Betapa tidak, dalam dua film The Amazing Spider-Man, saya merasa ada yang berbeda. Peter terlalu celamitan. Cium sana, cium sini. Akting Andrew menurut saya terlalu berlebihan. Padahal, setahu saya yang kenal Spidey dari komik dan kartun pada awal 1990-an, Peter itu merupakan pribadi dengan karakter nerd dan lonely.

Itu pas dibawakan Tobey yang dalam film pertama, kedua, dan ketiga, berhasil menarik simpati penonton. Bukan bermaksud untuk nostalgia. Namun, jika Anda yang menjalani remaja era 2000-an, pasti teringat aksi kiss terbalik Spidey dengan MJ yang sangat memorable? Wejangan paman Ben. Intrik Peter dengan atasannya di Daily Bugle yang super-ngeselin tapi justru sangat ditunggu.

Meski, saya juga harus mengakui, jika dalam wujud Spidey, peran yang dilakoni Andrew lebih bagus dari Tobey.

Nah, apakah Tom berhasil mendalami peran Spidey dan Peter dibanding dua pendahulunya?

Untuk saat ini saya belum bisa menilainya. Bisa dipahami mengingat Tom baru tampil dalam satu film utuh (Spider-Man Homecoming). Sementara, penampilannya pada 2016 (Captain Amerika: Civil War) hanya sekilas dan tidak bisa dijadikan acuan.

Yang pasti, dalam daftar film Super-Hero (termasuk Anti-Hero seperti Wolverine dan Suicide Squad), Spider-Man Homecoming berada dalam jajaran teratas. Tepatnya, hanya di bawah Spider-Man 2, Captain America: The Winter Soldier, dan Batman: The Dark Knight.

Yupz, Spider-Man Homecoming merupakan film terbaik yang pernah saya tonton dalam tiga tahun terakhir. Porsinya antara antagonis-protagonis sudah pas, musuhnya diperlihatkan dengan jelas latar belakangnya, drama remaja pas banget alias ga alay, dilema sebagai pelajar sudah tepat, hingga kemunculan easter eggs khas MCU yang sangat keren.

Hanya, saya harus akui dengan jujur. Saat melangkah dari bioskop menuju rumah, saya tidak memiliki kesan apa-apa. Yupz, Spider-Man Homecoming merupakan film yang keren hingga mampu memuaskan saya sebagai fans Spidey. Namun, tidak memorable.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun