Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

(Esai Foto) Jakarta Metropolitan Police Expo 2016: Demi 3M untuk Masyarakat

11 April 2016   07:14 Diperbarui: 11 April 2016   07:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="@roelly87"][/caption] "MAU ketemu dg Polisi ini???? Saksikan PAMERAN KEPOLISIAN dengan tema TOGETHER WE CAN TURN BACK CRIME. Jumat sd Minggu tanggal 8-10 April 2016 di MALL GANDARIA CITY Jakarta,"

Demikian status Komisaris Besar (Kombes) Krishna Murti awal bulan lalu di laman facebook-nya. Tepatnya, sepekan sebelum saya menulis tentang sisi lain dari Direktur Reserse Kriminal Umum (Direksrimum) Polda Metro Jaya tersebut pada 3 Maret 2016.

Tentu saja, informasi itu langsung disambut hangat netizen di seluruh Indonesia. Tidak terkecuali bagi saya yang sangat menantikannya karena saat melihat poster itu jadi membayangkan adegan penyerbuan dalam film The Raid. Maklum, ini kali pertama kepolisian, khusususnya jajaran Polda menggelar pameran. Apalagi, bagi saya yang kerap menulis tentang mereka dari sudut pandang blogger, tentu enggan ketinggalan untuk datang ke acara tersebut.

*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Ibu kota memasuki April tetap tidak berubah. Khususnya, cuacanya yang masih belum menentu. Termasuk, pada Sabtu (9/4) yang dari pagi hingga siang sangat panas bin terik menyengat. Tapi, memasuki sore harinya, tiba-tiba dewi langit seperti mencurahkan airnya dari langit. Menjelang perempatan Jalan Iskandar Muda-Kebayoran, hujan turun dengan deras.

 
Niatnya ingin berteduh sejenak, Tapi karena saat itu sedang macet lantaran sepertiga jalan dipenuhi pengendara sepeda motor yang juga berteduh hingga kendaraan di belakangnya tidak bisa jalan, alhasil saya urungkan niat tersebut. 

Ya, basah-basahan dikit sampai di depan suatu pertokoan untuk memakai jas hujan. Maklum, bagaimanapun, saya harus melindungi berbagai alat tempur sebagai blogger, di antaranya ponsel dan kamera agar tidak basah.

Lha, terus tentang pameran kepolisiannya kapan? Kalimat pembuka saja sudah memakan empat paragraf. Tenang saudara-saudara, ini hanya prolog.
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Setelah berbasah ria, saya pun memasuki mal di salah satu kawasan Jakarta Selatan. Ya, sebut saja Gandaria City (bahasa kerennya, Gancit). Setelah bertanya dengan security mal, saya ditunjukkan tiga tempat terpisah yang menggelar acara dengan menuju Piazza Gancit. Untuk pameran di Main Atrium dan Premium Parking, akan saya tulis dalam beberapa artikel mendatang.
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Memasuki aula, tampak sedang ada diskusi dari perwakilan kepolisian dengan masyarakat dan juga polisi cilik. Sayangnya, karena petir yang terus menggelegar, saya tidak begitu mendengar obrolan mereka. Yang pasti, saya ingat salah satu dari pihak kepolisian menekankan semboyan 3M untuk masyarakat: Melindungi, Melayani, dan Mengayomi. *baca: kritik saya untuk polisi yang dimuat di laman facebook Divisi Humas: Polisi Siap Dikoreksi

Semoga saja slogan itu tidak hanya berlaku saat pameran ya pak dan ibu polisi. Melainkan dalam kehidupan nyata. (Nantikan kisah selanjutnya yang masih dalam tahap editing tentang pengakuan polisi *untold story)
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Ketika asyik menjepret di sekeliling acara, dari kejauhan tampak beberapa "pemandangan indah" di booth Brigade Mobil (Brimob). Yupz, sebagai pria yang menyukai keindahan, langsung saja saya menuju lokasi tersebut yang dipenuhi pengunjung, khususnya kaum hawa. #eaaa, *lirik hari ternyata saat itu malam minggu
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Saya tidak asing dengan Brimob karena kerap menyaksikannya bertugas. Terakhir pada pekan lalu ketika kepolisian menggelar Bhayangkara Cup yang finalnya berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (3/4).
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Meski kerap menulis artikel tentang kepolisian, tetap saja saya tidak bosen untuk mengulasnya lagi. Kebetulan, di balik wajah sangar mereka, terdapat sisi lain yang masyarakat umum tidak tahu. *Apa itu? Simak artikel berikutnya, kalau ditulis sekarang kepanjangan
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]"Pak, boleh minta tolong fotoin saya dengan beliau."

"Oh, tentu mas. Foto berdua dengan rekan yang memakai seragam."

"Iya pak. Tapi fotonya jangan berdua, kita kan sama-sama cowok." *kalo dengan polwan mauuu

"Siap mas. Posenya kayak gimana? Kebetulan, dulu saya juga tukang motret kalo ada event di detasemen kami." *lha, pak polisinya malah curhat :)

"Yang anti-mainstream ya pak. Kayak Rama waktu bertugas, terus ntar pak pol ini megang senjata dan saya bidik kamera."

"Oh, (film) The Raid ya? Bagus tuh mas idenya."

*jepret, jepret, jepret. Dan jadilah sodara-sodara, foto ini :)
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Setelah difoto, saya pun mengucapkan terima kasih. Pulang? Tentu saja tidak. Sebab, saya menyempatkan waktu untuk berbincang dengan mereka yang baik hati dan ramah. Ini kali pertama saya ngobrol -tepatnya mengorek informasi- dengan Brimob setelah sebelumnya dengan polantas (baca: Polisi Menggugat, Sehari di Mabes Polri), TNI AD (Semarak HUT TNI di Monas), dan Paspampres (Sisi Lain Paspampres yang Berprestasi).

"Ya, tugas mereka di lapangan seperti yang mas tahu. Untuk (Brimob) di sini dari Mapolda Metro Jaya. Keberadaan mereka dalam pameran ini agar masyarakat mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi dan tugas kami. Oh ya, berbagai senjata dan peralatan yang dipajang ini asli," tutur salah satu perwira menengah (pamen) yang menemani saya di lokasi mengenai senjata dan peralatan yang awalnya saya kira hanya dummy alias hanya pajangan. *untuk cerita lebih jelas, bisa dilihat dalam artikel dua edisi dari sekarang
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]

[caption caption="@roelly87"]
[/caption]

Di balik kesuksesan suatu acara, terdapat kru yang bertugas dengan hebat. Salah satunya, di belakang panggung ini, mereka tengah menikmati santap malam ditemani guyuran hujan.
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Di sudut dekat pintu masuk terdapat meme tentang polisi. Kalau kita melihatnya lebih jelas, meme itu sangat satir. Salah satunya obrolan di ruang meeting tentang suap-menyuap yang sudah lumrah terjadi di negara ini. Btw, semoga pak/bu polisi yang ada di lokasi pameran juga membaca meme tersebut dan mengaplikasikannya di lapangan agar semboyan 3M untuk masyarakat benar-benar terwujud.
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Di bibir panggung, terdapat antrean pengunjung. Ternyata, mereka sedang menunggu fotonya yang dicetak pada mesin otomatis. Pengunjung boleh mengambilnya secara gratis dengan syarat foto di lokasi dan mengunggahnya di instagram dengan tagar #ActionWithTurnBackCrime serta #CintaPolri.
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]"Saya baru tahu kalau blogger itu banyak komunitasnya. Mas, kaosnya bagus, cocok ya. Oh ya, kalau mau difoto tahan nafas dulu ya, biar perutnya rata," celetuk pamen tersebut yang memandu saya di lokasi pameran karena sebelumnya sempat beberapa kali bertemu sambil memberi pujian setinggi langit dan menjatuhkannya kembali ke bumi. #eaa
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]

Dan, akhirnya jadi foto narsis saya pun jadi.
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]"Ini simulator berkendara dengan baik. Alat ini sengaja dibawa ke sini agar masyarakat bisa mencoba dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," tutur pak polisi yang berada di sebelah saya. Mendengar kata 'simulator', tiba-tiba saya jadi teringat dengan kasus Inspektur Jenderal (Irjen) Djoko Susilo yang booming beberapa waktu lalu. *ya sudahlah
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Entah mengapa, melihat parade polisi cilik, baik di pameran Jakarta Metropolitan Police Expo 2016 atau saat upacara penutupan Bhayangkara Cup, membuat saya merinding. Semoga saja, tiga atau empat dekade mendatang, mereka yang kini cilik bisa jadi polisi yang benar-benar 3M untuk masyarakat.
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]"Mas mau wefie dengan pak Krishna?"

"Ga ah mbak. Terima kasih."

"Kalo mau ya ga apa-apa mas. Kalo mau nanti saya sampein ke beliau. Pak Krishna ada sesi jam setengah lapan. Setelah itu, pengunjung bisa diskusi dan wefie dengan beliau."

"Terima kasih mbak. Saya cukup memantau dari jauh aja."

"Bener nih ga mau?" *kekeuh mbaknya nawarin

"Ga mbak. Eh tapi, kalo wefie sama Dara Intan." *baca: sehari di Mabes Polri

"Ha ha ha. Sayangnya, dia ga ikut di sini. Kalo mau foto bareng saya?"

"Aiiih, dahsyat."
*       *       *

[caption caption="@roelly87"]

[/caption]Hujan yang membasahi ibu kota belum juga reda. Dari luar tenda, tampak kilat masih menggelegar. Sementara, di berbagai sudut, terdapat tetesan hujan yang membuat mayoritas pengunjung agak menggeser posisinya agar tidak terkena cipratan. Ini jadi satu catatan merah saya tentang acara yang digelar di Piazza Gancit ini, tempatnya agak kurang tepat. 

Jangan ditanya dengan acara di Premium Parking yang diisi berbagai booth dari Ditres Narkoba, Dit Lantas, Dit Sabhara, dan berbagai kendaraan taktis alat berat yang arealnya mirip pematang sawah saking becek. Semoga jika menggelar pameran lagi, pihak kepolisian memilih di lokasi yang tertutup atau memasang tenda superlebar agar tidak membuat masyarakat kebasahan. *BERSAMBUNG
*       *       *

Artikel Selanjutnya:

- (Esai Foto) Jakarta Metropolitan Police Expo: Mengapa Harus Polisi?

- Gara-gara Krishna Murti

- Untold Story Kepolisian

- (Esai Foto) Aku, Kau, dan Pak Polisi

 

Artikel Hitam-Putih Kepolisian Sebelumnya:

- Sisi Lain Krishna Murti: Catatan Polisi di Mata Blogger

- Opini di Fan Page Facebook Divisi Humas Polri: Polisi Siap Dikoreksi

- Sisi Lain Budi Waseso (Buwas): Pasukan Khusus, Ceplas-ceplos, dan Kritik

- Profil Anang Iskandar: Calon Kapolri yang Merupakan Blogger Aktif

- Profil Enam Calon Kapolri dan Plus-Minusnya

- Presiden dan Kepala BNN Kompak: Bandar Narkoba harus Dihukum Mati

- HUT Polantas ke-60: Dengarlah Aspirasi Masyarakat untuk Bersama Mengurai Kemacetan

- Pengalaman Sehari di Mabes Polri

- Polisi Menggugat

- Ketika Polwan Beraksi di Atas Moge

- Tidak Semua Polisi Berprilaku Kurang Baik

- Benarkah Polisi Segan dengan Dosen, Tentara, dan Wartawan?- Kucing-kucingan Antara Pengendara dan Penjaga Jalur Busway

- Balap Liar: Sensasi Mengejar Gengsi di Balik Maut

- Ketika Kawasan Istana Jadi Arena Balap Liar

- Sisi Lain Polisi: Nurani yang Tak Terbeli

- Malam Jumat, Balap Liar, dan Sisi Lain Jakarta

- Suka Duka Relawan Ranjau Paku

- Menelusuri Aktivitas Relawan Saber Community

- Komik The Raid: Hitam Putih Penyerbuan Elite Polisi

- Silang Pendapat Ahok dengan Dirlantas Polda Jaya terkait Pak Ogah
 

Artikel Terkait:

- Anomali Ahok: Pahlawan atau Pengkhianat?

- Jokowi Sang Gubernur Gaul

- Dahlan Iskan dan Gerbong Terakhir

- Semarak HUT TNI ke-68 di Monas

- Sinergi BNN dan Blogger untuk Mengatasi Darurat Narkoba

- Membongkar "Rahasia" Bea Cukai

- Sisi Lain Paspampres yang Berprestasi

- Apresiasi untuk Kejelian Paspampres

- 50 Tahun Gugurnya Ade Irma Suryani dalam Kenangan Sang Kakak

- Kenapa Harus Blogger yang Kampanye?

- Pengalaman Seru Naik Panser Anoa TNI

- Sepenggal Kisah di Museum Abdul Haris Nasution

- 3 Nafas Likas dan Sosok di Balik Kehebatan Jenderal Djamin Ginting

- Semoga Tidak ada Lagi Paswalyur: Pasukan TNI Pengawal Sayur

 
*       *       *
- Jakarta, 11 April 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun