Salah satuya pada fitur kamera yang resolusinya diturunkan dari 16 megapiksel (MP) pada generasi sebelumnya (S6 dan S6 Edge) jadi 12 MP. Bagi saya, pemangkasan resolusi ini cukup aneh. Meski saya tidak memiliki seri S, namun tetap intens mengamati perkembangan berbagai produk Samsung.
Terlebih, S7 dan S7 Edge dirilis pada 21 Februari lalu di kota Barcelona yang identik dengan sepak bola. Jadi, saat itu saya sempat membacanya bersamaan dengan kesuksesan Lionel Messi dan kawan-kawan usai mengalahkan Las Palmas 2-1 di La Liga, sehari sebelumnya (20/2).
Ternyata, alasan pemangkasan itu terkait desain kamera yang lebih tipis. Fakta itu saya dapat setelah membaca ulasannya di Kompas.com beberapa hari kemudian. "Tim kami sudah berupaya membuat smartphone terbaik secara desain dan teknologi. Untuk S7, desain lensa kamera yang lebih tipis ternyata punya konsekuensi lain, yaitu penurunan sensor kamera," kata Direktur Marketing Samsung Electronic Indonesia Vebbyna Kaunang seperti saya kutip dariKompas Tekno.
Selanjutnya, masih di laman yang sama, Vebbyna mengungkapkan, penurunan sensor itu sudah diantisipasi dengan meningkatkan teknologi "Dual Pixel" yang pertama kali dibenamkan pada suatu ponsel, "Dengan teknologi yang ditingkatkan sensor 12 megapiksel di Galaxy S7, sebenarnya setara dengan kemampuan 24 megapiksel."
* Â Â Â * Â Â Â *
"ADA rupa ada harga", demikian adagium lawas yang masih terpatri dalam ingatan saya sebelum membeli sesuatu. Alias, pepatah itu menegaskan, kita membayar mahal atas apa yang memang pantas kita dapatkan. Salah satunya terkait dengan banderol termurah pada S7 yang mencapai Rp 9 juta. Dengan harga itu, tentu kita ingin mendapatkan ponsel yang terbaik.
Jujur saja, yang membuat saya kesemsem dengan S7 -saya cenderung menyukai ini dibanding S7 Edge yang lebih lebar dan sulit dimasukkan di saku celana- karena multifungsi. Alias, dengan smartphone ini bisa membantu saya dalam berbagai hal yang tentu lebih baik dibanding J1 yang saya punya saat ini.
Terutama pada  kemampuan untuk bertahan di air, baik saat terkena percikkan hingga ketika berada di dalam air seperti yang saya lihat dalam youtube Samsung Mobile. Bahkan, menurut laman The Verge, Galaxy S7 dan S7 Edge sudah mengantongi sertifikat IP68. Itu berarti, kedua smartphone ini mampu bertahan di kedalaman air 1,5 meter hingga 30 menit.
Fakta ini yang membikin saya kagum. Lantaran sejak pertama kali memiliki ponsel lebih dari satu setengah dekade ini, "musuh" terbesar saya air dan kedua uang logam serta kunci sepeda motor di saku celana yang membuat baret layar. Pasalnya, saya sering bolak-balik memperbaiki ponsel yang kecebur gol atau selokan. Masih mending kalau direndam dengan beras bisa selesai. Namun, beberapa di antaranya harus dibawa ke Services Center karena hardware-nya kena.
Bahkan, 2014 lalu, Samsung Galaxy Mini saya mati total akibat nyemplung di selokan dekat rumah saat hendak berangkat kerja. Akibatnya, saya harus merelakan data-data dan seluruh kontak yang ada lenyap begitu saja.
Setelah kemampuan tahan air dan cover Gorilla Glass 5, keunggulan Galaxy S7 dan S7 Edge yang menyita perhatian saya ada pada tampilannya yang sedap dipandang. Ya, desainnya sangat elegan dengan sisi kiri dan kanan yang melengkung. Sebagai pria yang menyukai keindahan, desain tersebut sangat memesona.