Namun, bukankah hidup merupakan pilihan? Toh, Krishna sudah pernah mempertaruhkan nyawanya saat menghadapi teroris. Jadi, tidak sulit rasanya mempertaruhkan hidupnya demi memimpin warga Jakarta. Pertanyaan terakhir, apakah berani?
[caption caption="Kopdar Netizen di Wisma Bhayangkari 28 Oktober 2015"]
[/caption]
Artikel Terkait:
- Sisi Lain Budi Waseso (Buwas): Pasukan Khusus, Ceplas-ceplos, dan Kritik
- Anomali Ahok: Pahlawan atau Pengkhianat?
- Profil Anang Iskandar: Calon Kapolri yang Merupakan Blogger Aktif
- Profil Enam Calon Kapolri dan Plus-Minusnya
- Presiden dan Kepala BNN Kompak: Bandar Narkoba harus Dihukum Mati
- Jokowi Sang Gubernur Gaul
- Dahlan Iskan dan Gerbong Terakhir
- Semarak HUT TNI ke-68 di Monas
- HUT Polantas ke-60: Dengarlah Aspirasi Masyarakat untuk Bersama Mengurai Kemacetan
- Pengalaman Sehari di Mabes Polri
- Polisi Menggugat
- Ketika Polwan Beraksi di Atas Moge
- Sinergi BNN dan Blogger untuk Mengatasi Darurat Narkoba
- Membongkar "Rahasia" Bea Cukai
- Sisi Lain Paspampres yang Berprestasi
- 50 Tahun Gugurnya Ade Irma Suryani dalam Kenangan Sang Kakak
- Tidak Semua Polisi Berprilaku Kurang BaikBenarkah Polisi Segan dengan Dosen, Tentara, dan Wartawan?
- Kenapa Harus Blogger yang Kampanye?
* Â Â Â Â * Â Â Â Â *
Artikel ini sebelumnya dimuat di blog pribadi (www.roelly87.com)
Jakarta, 11 Maret 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!