Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menikmati 4B Khas Manado: Bubur, Boulevard, Bibir dan Bunaken

16 Februari 2016   08:13 Diperbarui: 17 Februari 2016   08:27 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*       *       *

OKE, kembali ke 4 B khas Manado. Menurut obrolan kami saat itu berupa Bubur, Boulevard, Bibir, dan Bunaken. Ooh... Sebagai pria, mendengar kata "bibir", tentu mengundang interpretasi tersendiri. Apalagi, saya baru kali pertama mengunjungi ibu kota Sulawesi Utara. Sebelumnya, untuk pulau Sulawesi, saya hanya pernah ke provinsi di selatan, tepatnya kota Makassar.

Jadi, meski saat itu status saya sebagai perwakilan blogger, tetap saja naluri jurnalis saya bekerja. Yaitu, untuk mencari informasi resmi terkait makna dari kata bibir yang identik dengan Manado.

"Memang sih, orang luar tahunya kata 'bibir' itu bermakna sebagai bibir wanita. Tapi, itu hanya kiasan saja yang dijuluki pendatang. Aslinya, bibir di sini bukan bibir manusia. Melainkan, penegasan kalau Manado berada di bibir (Samudera) Pasifik," Ligia menuturkan.

Pernyataan wanita asal Minahasa itu ditegaskan Frans yang dengan terkekeh menjelaskan kepada saya, "Bibir Manado sudah terkenal sejak Sam Ratulangi masih hidup. Bahkan, beliau yang mempopulerkannya hingga dibuat buku. Kalau sempat, mas bisa ke perpustakaan kota ini untuk mencari tahu lebih lengkap."

Jawaban dari mereka sukses menghapus keraguan saya mengenai "Bibir Manado" yang memiliki konotasi negatif. Saat itu, saya langsung ingat bahwa Manado memang terletak nyaris paling ujung di utara Sulawesi seperti yang terdapat pada peta yang saya cek di aplikasi google maps,

Hanya, saya teringat dengan adagium lawas yang berbunyi, "Saya menyukai Plato. Tapi, saya lebih menyukai kebenaran." Itu berarti, dua narasumber saja tidak cukup untuk membuktikan makna "Bibir Manado" dan saya harus mencari satu lagi yang bisa dijadikan komparasi.

Bisa dipahami mengingat berdasarkan pengalaman rekan-rekan dan juga banyak artikel di internet, "Bibir Manado" identik dengan... Ya begitu deh.

 
Hingga, dua hari kemudian saya mendapat informasi tambahan saat mengunjungi Bunaken. Itu diungkapkan Roni, kapten kapal yang kami tumpangi saat menyeberang. "Iya mas. Bibir Manado awalnya dikenalkan Sam Ratulangi. Beliau pahlawan sini yang dijadikan nama bandara. Maksudnya, Manado memang terletak di bibir samudera. Lalu, saat taman itu (Bunaken) dibuka, pendatang jadi suka menambahkan kalau Manado identik dengan 4 B. Bubur, Bunaken, Bibir, dan Boulevard."

 
Sambil menjalankan kemudi, Roni menambahkan, "Atau bisa jadi karena keramahan wanita di sini kepada pendatang. Mas bisa lihat sendiri kan, mereka selalu tersenyum kalau bicara. Mungkin, itu yang diartikan sebagian orang sebagai 'bibir Manado'."

 
Pernyataan dari pria asli Manado itu melengkapi apa yang sudah dijelaskan Ligia dan Frans. Itu berarti, saya sudah memiliki tiga narasumber yang bisa disebut valid. Yaitu, Manado memang identik dengan 4 B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun