Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Selamat Hari Wayang Nasional

8 November 2015   17:06 Diperbarui: 8 November 2015   17:17 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lantaran, ada filosofi dan nilai nasionalisme yang dipetik dari kematian Kumbakarna saat menghadapi Ramayana. Bukan untuk membela kakaknya yang diselimuti angkara murka, Rahwana, melainkan, demi mempertahankan negaranya, Alengka, dari serbuan bangsa asing. Momentum seperti itu yang rasanya sulit diteladani dari para pesohor dan pejabat negeri ini.

Sementara, untuk tokoh pewayangan, sejak Juventus menjuarai Liga Champions 1995/96 hingga musim lalu gagal di final, idola saya tetap Wisanggeni. Ya, putra dari Arjuna, sang penengah Pandawa ini murni ciptaan nenek moyang kita. Alias, tidak ada dalam kisah aslinya di India. Beberapa tokoh wayang terkait yang saya tahu seperti Antareja dan Antasena, serta empat punakawan.

Selain "produk lokal", Wisanggeni itu merupakan tokoh yang unik. Sakti mandraguna dan memiliki kekuatan dari Gatot Kaca yang dijuluki otot kuat tulang besi, Antareja (bisa tembus ke dasar bumi), serta Antasena (dapat menyelam di air). Tutur kata Wisanggeni bahkan lebih menyerupai pamannya, Bima, yang tidak pandang bulu, ketimbang Arjuna yang sangat halus.

Meski begitu, karena bukan berasal dari India, keberadaan Wisanggeni bersama Antareja dan Antasena, tidak seperti Gatot Kaca. Penciptanya terdahulu, sengaja "mematikan" ketiga tokoh muda itu sebelum perang Baratayuda yang jadi puncak Mahabharata. Lantaran, nenek moyang kita tidak ingin melanggar pakem dari kisah aslinya.

Ya, masih banyak lagi tentang wayang yang akan saya tulis dalam artikel berikutnya untuk memperingati 13 tahun wayang diakui sebagai warisan dunia sekaligus menyambut Hari Wayang Nasional yang entah kapan ditetapkannya.

Artikel ini sebenarnya ditulis sejak Jumat (6/11), namun karena satu hal baru bisa di-publish dan edit dua hari kemudian.

- Jakarta, 8 November 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun