 Kompasianer foto bersama Aki Niaki
LARI menempuh jarak 12 km? Wow, jauh banget. "Prestasi" terbaik saya maksimal hanya 2.400 meter alias 2,4 km. Itu pun lokasinya ya di situ-situ saja. Alias, seputaran Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang satu lokasi dengan tempat saya kerja. Biasanya, tiap sore menjelang masuk kantor, demi mensukseskan program diet sambil cuci mata, saya berkeliling area GBK yang kalau tidak salah hitung, satu putaran sekitar 800 meter. Jadi, dengan jarak 2,4 km itu saya tiga kali mengelilingi stadion legendaris tersebut. Tentu, itu sudah maksimal. Lebih dari itu, saya nyaris tidak bisa bekerja.
Maka, untuk bisa mengikuti event Zinc Trail Run sejauh 12 km, saya harus menggenjot latihan lagi tiap harinya. Terbayang sulitnya dan peluh keringat yang membasahi dari wajah hingga telapak kaki saya. Di sisi lain, lomba yang diselenggarakan Kompas TV dan Zinc shampoo ini merupakan tantangan yang harus dijawab. Kalau yang lain bisa, kenapa saya enggak?
* Â Â Â * Â Â Â *
"ACARA ini (Zinc Trail Run) merupakan lomba lari yang ditujukan untuk semua kalangan. Siapa saja bisa ikut, dengan usia di atas 17 tahun yang siap menjawab tantangan alami dengan medan perbukitan. Ini sesuai dengan Zinc, partner kami yang merupakan shampoo untuk anak muda yang aktif, dinamis, enerjik, dan menyukai tantangan," kata Ian Satriadi, GM Sales & Marketing Kompas TV sekaligus ketua penyelenggara Zinc Trail Run.
Ya, kemarin, Rabu (7/10) saya bersama beberapa rekan Kompasianer -sebutan untuk blogger Kompasiana-, media, dan undangan, menghadiri press conference Zinc Trail Run di Platters Restoran, Setiabudi One Building, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, kami diberitu tahu mengenai persiapan yang dilakukan untuk mengikuti lari 12 km.
Zinc Trail Run berlangsung pada Minggu (1/11) di Dusun Bambu, Bandung, mulai pukul 05.30 WIB. Nanti, peserta akan berlomba untuk melewati rintangan sejauh 12 km dengan lintasan yang sama sekali tidak rata. Alias, peserta harus siap menghadapi cinta jalanan yang berliku, mendaki, menurun, bahkan ekstrim. Itu belum termasuk melewati lintasan tanah, kerikil, bebatuan, menyeberangi sungai yang romantis bagi pasangan dan sebagainya. Anda siap?
Bagi Kompasianer atau masyarakat umum yang ingin mengikutinya, cukup melakukan registrasi di www.zinctrailrun.com. Setelah menyelesaikan persyaratan, kita cukup membayar Rp 150.000. Oh ya, sekadar informasi, itu bukan biaya pendaftaran. Melainkan, sebagai pengganti perlengkapan yang kita dapat.
Mulai dari jersey, nomor dada, running bag, masker, medali bagi yang sampai garis finish, dan shampoo Zinc. Selain itu, peserta juga akan dipinjamkan Timming Chip, kesempatan mendapat doorprize yang "wah", dan hiburan lainnya. Jangan lupa, di sepanjang areal lintasan, kita akan ditemani cheers leader yang bening-bening bikin kita semangat!
Sebagaimana lomba, tentu kita sebagai (calon) peserta, mengincar hadiahnya. Total, ada enam pemenang yang terbagi dua kategori (pria dan wanita) yang berhak menggondol total uang Rp 36 juta! Wow... Bagi yang ingin beli laptop, ponsel, kawin, kredit sepeda motor, biaya kuliah, dan sebagainya, tantangan Zinc Trail Run ini tidak boleh dilewatkan.
Nah, karena treknya melintasi alam liar, sudah pasti saya sedikit khawatir. Apalagi, sebagai orang awam yang belum pernah menginjakkan kaki ke lokasi tersebut. Beruntung, rasa kekhawatiran saya sirna setelah pada press conference itu mendapat penjelasan lengkap. Selain Ian, turut hadir sebagai pembicara, yaitu Hendrawan Tjong yang merupakan Brand Manager Zinc Shampoo, David Honadi (General Manager Zinc Shampo), Mayor Aji Satrio (Race dan Route Management), dan Aki Niaki (Co Founder Indorunners).
