Endurance Journey with Federal Oil dan Cara Membuktikan Pelumas Berkualitas

 

 

PEMBALAP yang hebat tidak latihan dari jalan yang lurus. Melainkan, ditempa dengan jalan yang berliku secara terus menerus hingga konsisten. Demikian adagium lawas yang sering saya dengar. Begitu juga dengan suatu produk, brand, atau perusahaan. Selain nama besar dan harga kompetitif yang membuat konsumen tertarik, mereka juga harus memberi bukti nyata.

Gunanya, agar produk tersebut kian mendapat kepercayaan publik. Bagaimana caranya? Tentu, dengan mengetesnya sambil mengajak masyarakat luas dan independen demi pembuktian lebih lanjut.

*       *       *

RABU (9/9) saya yang tergabung dalam 25 Kompasianer –sebutan untuk penulis Kompasiana– turut mengunjungi pabrik PT Federal Karyatama (Federal Oil) di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dalam acara Kompasiana Visit itu, selain melihat proses produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Rawa Bali, saya juga mendapat kehormatan untuk menyimak lebih jauh mengenai ketangguhan Federal Oil. Yaitu, dalam pengetesan bertema “Endurance Journey with Federal Oil”.

Sebagai Kompasianer yang sering mengikuti berbagai acara seperti visit, nangkring, test drive, dan sebagainya, event ini jelas tidak boleh dilewatkan. Itu karena saya penasaran ingin membuktikan sejauh mana ketangguhan oli buatan Federal ini. Sebab, cinta saja butuh pembuktian, apalagi oli yang merupakan elemen penting untuk sepeda motor yang digunakan untuk sehari-hari.

Maklum, dalam beberapa pekan terakhir, saya kerap membaca berita di media tentang rangkaian “Endurance Journey with Federal Oil” yang memakan waktu 11 hari di Sumatera dan Jawa. Yaitu, mulai 25 Agustus hingga 4 September 2015 dengan total menempuh 3.514 km dari Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, dan berakhir di Jakarta.

Saya yang mengetahui jarak lebih dari tiga ribu kilo itu, jelas tertarik. Bukan hanya soal jauhnya dari ujung utara Sumatera menuju ibu kota. Melainkan karena jalur yang dilewati tidaklah mudah. Sebagai perantauan yang pernah menjelajah di tujuh dari 10 provinsi yang ada di pulau yang dulu disebut Suwarndadwipa ini, jelas paham bagaimana medan di sana.

Itu karena mayoritas jalan yang dilewati tidak rata seperti halnya di pulau Jawa, khususnya Jakarta. Namun, itu justru jadi tantangan tersendiri bagi setiap rider yang mengendarai Honda Vario 15, Yamaha NMAX, Yamaha Soul GT, dan Kawasaki Ninja 250FI. Wajar jika sekembalinya ke Jakarta, keempat motor itu sudah tidak mulus seperti semula akibat "berkenalan" dengan kerasnya berbagai medan di Sumatera.

Di sisi lain, itu membuktikan ketangguhan pelumas Federal Oil memang nyata. Saya sendiri tak heran, sebab, sejak beberapa tahun ini memakai salah satu produk Federal Oil, yaitu, Ultratech Matic, untuk sepeda motor saya yang telah dibeli sejak 2011 hingga kini tetap gahar.

Yang menarik, opini saya diperkuat pernyataan Presiden Direktur PT Federal Karyatama, Patrick Adhiatmaja. Menurutnya, dengan menyelenggarakan “Endurance Journey with Federal Oil” ini, pihaknya ingin membuktikan ketangguhan produknya kepada masyarakat luas.

“Acara itu (Endurance Journey with Federal Oil) ini berawal dari tantangan banyak komunitas (sepeda motor) yang ingin menguji pelumas kami. Lalu, ide ini disambut MOTOR Plus –media online khusus otomotif– dengan jarak lebih dari 3.000 km. Hambatan selain jarak tempuh yang lumayan jauh, juga karena suhu yang bervariasi. Di Sumatera, suhu tinggi sekali dan jalan yang tidak rata,” kata Patrick, di hadapan Kompasianer, perwakilan komunitas, dan media.

Mendengar penuturannya itu membuat saya kian tergugah untuk menjadi bagian dari “Endurance Journey with Federal Oil” pada edisi mendatang. Maklum, sebelumnya saya sudah menyaksikan berbagai keseruan dari beberapa penguji yang ditambah deretan foto yang terpasang di dinding ruang pertemuan di lantai dua pabrik Federal Oil tersebut. Saya berharap, Kompasiana dan Federal Oil juga mengikutsertakan Kompasianer yang kebetulan banyak memiliki hobi otomotif hingga beberapa waktu lalu dibentuk komunitas/grupnya di facebook yang bernama Kokomo (Komunitas Kompasianer Minat Otomotif).

*       *       *

SEPERTI yang sudah saya tulis di atas, dalam uji "Endurance Journey with Federal Oil" ini menggunakan empat sepeda motor. Oli Federal Matic 30 dan 40 dipakai Honda Vario 150, Yamaha NMAX, dan Yamaha Soul GT. Sementara, Federal Racing untuk Ninja 250FI. Jujur saja, saya sendiri awalnya kurang mengerti otomotif. Namun, mendengar pengalaman tes Sumatera-Bali membuat saya tergiur untuk mempelajari seluk-beluknya lebih dalam. Terutama setelah mendengar penjelasan dari GM R&D dan Engineering PT Federal Karyatama, Bayu Suryawan. 

"Untuk oli Federal Matic 30 dan 40 telah kami sempurnakan dengan bahan dasar synthetic yang mampu membuat pelumas stabil dalam kondisi berkendara. Selain itu, kami juga menambahkan teknologi baru seperti active polymer, advance active moly, dan double act cleaner yang membuat daya tahan mesin matic lebih panjang. Juga untuk melindungi gesekan antarlogam agar kinerja mesin lebih maksimal. Mengenai Federal Racing, sudah kami upgrade dengan bahan baku full synthetic yang mampu menjaga kestabilan pelumas," tutur Bayu.

Pernyataan Bayu itu diamini Andika Arthawijaya yang juga hadir sebagai pembicara "Press Conference Sumatera-Jawa Lebih dari 3.000 Km". Menurut Koordinator Teknik dari MOTOR Plus yang mengawal "Endurance Journey with Federal Oil" ini, rahasia ketangguhan pelumas dari Federal Oil karena bahan yang berkualitas, "Kita bisa tahu setelah (sepeda) motor digunakan dan dibongkar, pelumas ini tidak ikut terbakar. Ini ciri (pelumas Federal Oil) punya material yang bagus."

Ya, apa yang dikatakannya itu beralasan. Pantas saja, keempat motor itu sukses melintasi Sumatera-Jawa dengan tanpa hambatan. Pasalnya, didukung oli Federal yang memang sudah terbukti berkualitas. Itu mengapa sejak saya memakai Federal Ultratech Matic, sepeda motor matic saya yang sudah lebih dari tiga tahun tetap bertenaga layaknya kendaraan baru.

 

*       *       *

*       *       *

*       *       *

*       *       *

*       *       *

*       *       *

*       *       *

Keterangan: Seluruh foto merupakan dokumentasi pribadi (www.kompasiana.com/roelly87) 

*       *       *

- Cikini, 14 September 2015