- Bulu Tangkis
Rasanya, dulu bangga kalo bisa main olahraga tepok bulu ini. Apalagi sore hari yang ramai di tanah lapang dan ketika remaja berharap dilihat pemandu bakat karena kediaman kami dekat sebuah Gelanggang Olah Raga (GOR). Oh ya, selain memakai raket, kami juga biasa menggunakan triplek yang sudah dibentuk atau rotan pemukul kasur. Permainannya simpel, bisa sendiri (single), berdua (double)Â atau ganda campuran.
- Sepak Bola
Permainan sekaligus olahraga sejuta umat ini sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi. Sebab, banyak cara untuk bisa memainkannya. Misalnya, ketika lapangan becek akibat hujan, kami tetap bermain di gang atau parkiran. Tiang gawangnya? Bisa memakai kaleng yang ditengahnya ditancapkan kayu berisi semen. Atau, paling ekonomis dengan batu dan sendal.
- Benteng
Jujur saya sudah lupa dengan permainan ini. Pasalnya, sudah belasan tahun tidak memainkannya lagi. Tapi, permainan yang di kampung kami disebut "Tak Benteng" ini seru juga lho. Kita bisa lari-larian gitu. Mirip dengan petak umpat dan sebagainya.
- Egrang
Mengingat permainan ini jadi terbayang nostalgia  remaja. Kalau tidak salah, saya bisa bermain egrang saat sudah berseragam putih biru, alias bukan anak-anak lagi. Tapi, di kampung saya dulu, permainan ini paling sering dimainkan anak-anak. Apalagi, caranya relatif mudah. Kita hanya butuh keseimbangan agar bisa berjalan dengan dua batang bambu yang di bawahnya terdapat pijakan kaki. Dulu itu, berasa keren jika bisa bermain egrang di tanah lapang yang tidak hanya saat ngabuburit saja, melainkan juga sehabis sahur.
- Bekel
Salah satu permainan yang paling sering saya dan teman sebaya lakukan di teras rumah yang menghadap ke lapangan. Tapi, kalau ingat permainan  yang terbuat dari bola karet disertai biji bekel yang terbuat dari tembaga atau kuningan (lupa). Sayangnya, saya punya memori kelam dengan permainan ini akibat stigma "harus perempuan" yang memainkannya. Lantaran, akibatnya, ada teman yang -maaf- hingga kini,  jadi kemayu akibat konon sering berbaur dengan anak perempuan bermain bekel.
*Â Â Â Â *Â Â Â Â Â *