Yang menarik, meski wajahnya terkesan "sangar", namun Pirlo tetap ramah. Bahkan, eks pemain FC Internazionale dan AC Milan ini tak hentinya tersenyum saat menjawab pertanyaan saya. Khususnya, mengenai pengalaman pertamanya datang ke Indonesia.
 *     *     *
"Saya akan gantung sepatu ketika sudah tidak mempunyai motivasi untuk bermain," demikian jawaban Pirlo ketika saya bertanya, kapan dirinya merasa siap untuk pensiun. Maklum, rekan seangkatannya, seperti Paolo Maldini, Filippo Inzaghi, dan Clarence Seedorf, sudah gantung sepatu. Bahkan, dua pemain terakhir telah alihprofesi jadi pelatih di Milan.
Saat itu, Pirlo mengatakan masih menghormati kontraknya dengan Juventus yang berakhir Juli 2015. Terbukti, setahun kemudian, pemain yang dijuluki "Il Metronome" -pengatur serangan- itu akhirnya meninggalkan Juventus menuju New York City FC. Suatu keputusan yang membuat fan Juventus di seluruh dunia sedih.
Namun, sejatinya, keputusan itu sudah tepat untuk dirinya. Sebab, Pirlo masih ingin menjadi starter. Sementara, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, enggan memberi garansi untuknya terkait faktor usia yang sudah menginjak 36 tahun.
Apapun itu, bagi saya dan jutaan Juventini -julukan fan Juventus- di seluruh dunia, tetap harus menghormati keputusan yang diambil Pirlo. Toh, bagi kami, Pirlo merupakan salah satu legenda hidup Juventus. Salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki "I Bianconeri"!
Ci vediamo, Pirlo!
 *     *     *
[caption caption="Bersama Pirlo setahun lalu... (@roelly87)"]
*Â Â Â Â Â *Â Â Â Â Â *
[caption caption="Jarang-jarang melihatnya tersenyum (@roelly87)"]