Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mencari Hilal: Tontonan Sekaligus Jadi Tuntunan Film Berkelas

6 Juli 2015   02:59 Diperbarui: 6 Juli 2015   02:59 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perjalanannya selama beberapa hari menyusuri satu lokasi ke lokasi lainnya membuat perbedaan pandangan di antara Mahmud dan Heli kian menipis. Bahkan, Heli sempat menyadari di balik tujuan mulia sang ayah yang tidak sekadar mencari hilal untuk penentuan Idul Fitri. Melainkan, menemukan makna hidup sesungguhnya sebelum ajal menjemput…

MENYAKSIKAN film besutan lima studio berbeda ini sangat menarik. Bukan hanya penonton sekadar mendapat pencerahan mengenai kehidupan umat beragama. Melainkan juga adanya guyonan khas Yogyakarta dan sindiran cerdas untuk pemerintah. Khususnya Kementerian Agama mengenai biaya rapat rapat hilal yang konon mencapai miliaran rupiah.

Kebetulan, saat itu juga hadir Menteri Agama Lukman Hakim. Ketika film berakhir, Lukman memuji Mencari Hilal bukan hanya film yang layak untuk ditonton. Melainkan juga sebagai film yang mampu memberi tuntunan tanpa bermaksud untuk menggurui penontonnya. Saya sepakat!

Pada kesempatan yang sama, Oka yang diserbu beberapa penggemarnya, terutama blogger dan media, menjawab dengan santai pengalamannya selama syuting. Menurutnya, Mencari Hilal jadi film penyegaran setelah sebelumnya dia "berdarah-darah" dalam aksinya di The Raid dan Killers

Pameran: Oka Antara, Deddy Sutomo, Torro Margens, Erythrina Baskoro

Sutradara: Ismail Basbeth

Produser: Hanung Bramantyo, Salman Aristo, Putut Widjanarko, Raam Punjabi

Produser Eksekutif: Haidar Bagir, Denny JA

Produksi: Mizan Productions, Multivions Plus, Dapur Film, Studio Denny JA, Argi Film

Rilis: 15 Juli 2015

Genre: Religi, Drama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun