Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Kawasan Istana jadi Arena Balap Liar

28 April 2013   07:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:29 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_240486" align="aligncenter" width="491" caption="Kecepatannya? Mungkin 100 km/jam"]

1367102745800780649
1367102745800780649
[/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_240487" align="aligncenter" width="491" caption="Menikung melewati dua mobil patroli. Tapi..."]

13671027961580122171
13671027961580122171
[/caption]

*     *     *

[caption id="attachment_240807" align="aligncenter" width="478" caption="Kawasan Istana Negara yang dijadikan arena balap liar (sumber: https://maps.google.co.id)"]

13672631542119184706
13672631542119184706
[/caption] Keterangan: - No 1: Biasa dijadikan start karena trek lurus - No 2: Tikungan depan Gedung Makhamah Agung - No 3: Jalan verboden, alias hanya satu jalur tepat depan Istana Negara - No 4: Arena "puncak" balapan karena sepi pengendara lainnya - Lingkaran warna Merah: Titik terlarang bagi pembalap liar akibat adanya Paspamres yang berjaga - Oval warna biru muda: Kawasan "maut" alias sering terjadi kecelakaan pembalap liar - Kota warna biru: Tongkrongan anak muda dan remaja untuk menyaksikan balapan sambil menggelar tikar

*     *     *

Artikel Terkait: - Waspadai Jalur Maut Sepanjang Jembatan Tiga-Grogol - Balap Liar, Sensasi Mengejar Gengsi Di Balik Maut - Menyaksikan Balapan Bajaj yang Unik di Jakarta - Waspadai Tingkah Laku Anak saat di Jalan Raya - Mau Dibawa ke Mana Aksi Nekat Suporter Kita? - Kucing-kucingan Antara Pengendara dan Penjaga Jalur Busway - Tidak Semua Polisi Berperilaku Kurang Baik

*     *     *

- Jakarta, 28 April 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun