Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama FEATURED

Yon Koeswoyo yang Tak Pernah Tua

23 September 2013   00:13 Diperbarui: 5 Januari 2018   13:58 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama bisa memainkan alat musik, saya merasa tidak pernah tua. Saya akan selalu muda bersama kalian semua." Sepenggal kalimat itu diucapkan Yon Koeswoyo, legenda hidup musik Indonesia. 

Meski pada tanggal 27 September mendatang genap berusia 73 tahun, tapi Yon selalu bersemangat layaknya remaja masa kini. Usia tidak menghalanginya untuk memamerkan kebolehan bermusik melalui suara dan petikan gitarnya. 

"Saya senang bisa bergoyang lagi memainkan lagu ini. Itu semua berkat dukungan kalian semua yang ada di sini. Tanpa keberadaan kalian, saya tidak punya semangat untuk bermusik. Mari kita bergoyang," 

Ujar Yon sambil memulai intro salah satu lagu andalannya, "Diana". Tak pelak, ucapannya itu langsung disambut histeris ratusan penonton yang memadati panggung di pantai karnaval, Ancol. Kebetulan, Sabtu sore (21/9) saya bersama seorang kawan Kompasianer sedang menikmati keindahan di sepanjang pantai Ancol, Jakarta Utara. 

Ketika asyik berkeliling di setiap sudut taman rekreasi yang dibangun sejak 1966 itu, tanpa sengaja melihat adanya panggung yang dipenuhi keramaian di pantai karnaval. 

Ternyata, saat itu sedang dimulai check sound dari musisi yang tidak asing lagi: Yon Koeswoyo. Sebagai penggemar musik, terutama klasik, tanpa pikir panjang saya segera menuju bibir panggung. Apalagi, ini pertama kalinya saya bisa melihat langsung sosok yang memengaruhi blantika musik Indonesia. 

Maklum, siapa yang tak mengenal Koes Plus, band legendaris yang tetap eksis di dunia musik sejak era 1960-an ketika masih bernama Koes Bersaudara. Meski saat ini kelompok tersebut sudah pecah, Yon tetap eksis dengan nama Koes Plus, sementara saudaranya, Yok Koeswoyo memakai nama awal, Koes Bersaudara. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Namun, ketenaran dan nama besar Koes Plus, tepatnya Yon, mampu memikat banyak pengunjung di Ancol untuk menyaksikan konser gratis tersebut. Tampak, mulai dari remaja, dewasa, setengah baya, hingga yang seumuran dengan Yon sekalipun, baik pria maupun wanita, asyik bergoyang mengikuti alunan lagu.

Pertunjukan yang dimulai tepat pukul 17 WIB hingga terhenti karena hujan pukul 20 WIB, sukses membangkitkan nostalgia pengunjung. Lebih dari 20 lagu dibawakan dari pria bernama asli Koesyono itu bersama ketiga rekannya, Danang (gitar), Sony (bas), dan Seno (drum). 

Mulai dari Bis Sekolah, Dara Manisku, Kujemu, Cubit-cubitan, Andaikan Kau Datang, Bujangan, hingga lagu bernuansa Jawa, Tul Jaenak. Sontak, disuguhi deretan lagu klasik namun tetap abadi itu membuat ratusan penonton yang menyaksikan ikut bernyanyi. Hebatnya, Yon seperti tidak kenal lelah. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sosok yang pernah dipenjara oleh rezim Orde Lama bersama ketiga saudaranya itu  justru asyik berinteraksi. Di setiap jeda, Yon selalu menjelaskan tentang lagu yang akan dibawakan atau kenangan semasa Koes Plus dalam era kejayaan. Tak jarang, pria yang identik dengan kacamata itu memainkan lagu yang diminta penonton. "Ini Malam Minggu. 

Ada yang mau lagi happy atau sedih?" ucap Yon dengan tertawa yang langsung dijawab oleh ratusan pengunjung, "Happy." "Judulnya?" "Buat Apa Susah!" ratusan pengunjung serempak berteriak tentang lagu yang di era 1990-an pernah hit dibawakan Junior yang personilnya mayoritas keluarga dari penggawa Koes Plus. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tapi, yang berkesan bagi saya ketika Yon membawakan lagu Andaikan Kau Datang. Yon yang biasanya asyik bergoyang penuh energik dengan gitarnya itu menjadi kalem. Entah karena terkenang dengan masa lalunya selama lebih dari setengah abad mengarungi dunia musik. 

Mungkin karena lirik lagunya memang yang dahsyat, atau sedang terbawa perasaaannya. Sehingga suara Yon terdengar agak bergetar meski tertutup koor dari penonton yang ikut bernyanyi. Terlalu indah dilupakan Terlalu sepi dikenangkan Setelah aku jauh berjalan Dan kau, kutinggalkan...

Sayangnya, ketika konser bertajuk "One Night With the Legend" belum selesai seluruhnya, hujan mulai membasahi bumi. Alhasil, pertunjukan harus segera diakhiri karena lokasi panggungnya yang berada di tepi pantai. Meski begitu, ratusan pengunjung tetap bergeming seolah tak memedulikan hujan yang mulai membasahi mereka. 

Bahkan, sebagian dari mereka meneriakkan lagu "Hujan Angin" yang tentu dengan senang hati dipenuhi Yon beserta tiga personil lainnya. Setelah lagu tersebut selesai, ratusan penonton yang merasa puas itu baru berhamburan mencari tempat berteduh. Sementara, Yon dengan semangat merapikan peralatan band sambil bersiap menantikan pertunjukan berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun