Keniscayaan ini persis seperti yang disuarakan Iwan Fals di album 1910, Â usai terjadi tabrakan kereta di Bintaro, Jakarta Selatan, pada 19 Oktober 1987. Tragedi yang merenggut ratusan jiwa itu, menjadi salah satu peristiwa memilukan bagi rakyat Indonesia. Namun, setelah 24 tahun berlalu, ironisnya ternyata masih banyak tragedi seperti itu yang terulang kembali.
Berdarahkan tuan
Yang duduk di belakang meja
Atau cukup ucapkan bela sungkawa
Aku bosan…
* Â Â Â * Â Â Â *
5. Gali Gongli
Lelaki kecil usia belasan
Rokok di tangan depan kedai tuak
Di sela gurau tiga temannya
Di atas koran asyik main domino
Di lokalisasi pinggiran kota
Yang nama dosa mungkin tak bicara
Neraka poster indah kamar remang
Engkau lahir lelaki kecil yang malang
Masalah pelik menyangkut kenakalan anak dan remaja, telah disuarakan dengan lantang oleh Iwan Fals dalam lirik Gali Gongli. Lagu yang termuat di album Aku Sayang Kamu, menggambarkan betapa kerasnya kehidupan anak jalanan yang ironisnya harus menjadi tanggungan negara, berdasarkan UUD pasal 34.
Hanya, undang-undang tinggalah semboyan belaka. Sebab, jangankan mengurus anak terlantar, bahkan mengurus diri sendiri saja elite pemerintahan masih sulit. Untuk itu, pada tahun 1986, Iwan Fals sudah menyentil pemerintah, betapa pentingnya untuk mengurusi anak dan remaja di jalanan, agar dididik sebagai generasi penerus yang sangat berguna.
Gali gongli bocah karbitan
Besar dari belaian ribuan bapak
Gali gongli anak rembulan
Hidup dari bibir yang iklankan tubuh mulus ibunya
Lelaki kecil usia belasan
Usai berjudi pagi habis subuh
Kembali ia ditelan sepi
Entah esok apalagi hari depan
* Â Â Â * Â Â Â *