Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Looking For Eric, Sisi Lain Eric Cantona

2 Desember 2012   06:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:19 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama besar Eric Cantona, mantan gelandang timnas Prancis yang bermain di klub raksasa Inggris, Manchester United (MU), memikat semua penggemarnya. Tidak terkecuali, bagi seorang tukang pos yang juga bernama Eric dalam film Looking for Eric. Eric yang merupakan tipikal seorang Ayah yang sayang pada keluarga, harus mengalami pil pahit dalam kegagalan rumah tangga. Terlebih saat Eric mengetahui putranya, Ryan terlibat dalam pencurian sebuah senjata api, dengan geng narkoba. Tak pelak, masalah itu membuat kehidupan Eric yang sudah sulit semakin runyam. Apalagi, ditambah semakin renggang hubungan dengan mantan Istrinya, Lily. Menjadikan kisah hidup Eric seperti labirin yang sulit untuk menemukan jalan keluar. Meski begitu, Eric menyadari bahwa kehidupan yang maha sulit ini, harus bisa dilalui. Terlebih, karena ia sendiri mempunyai seorang idola, yang mampu bangkit dari keterpurukan di dunia sepak bola. Ya, Eric sangat mengidolai sosok Cantona, pemain MU yang dijuluki sebagai "Sang Kaisar". Sebab, Cantona berhasil melewati momen sulitnya, usai diskorsing saat melakukan tendangan kungfu ke penggemar klub Crystal Palace, di Stadion Selhurst Park, 25 Januari 1995. Alhasil, dengan dukungan dari sang legenda yang tiba-tiba "masuk" ke dalam rumahnya, membuat Eric sadar. Bahwa apa yang dihadapinya ternyata masih belum parah dibanding kehidupan Cantona sendiri atau pemain sepak bola lainnya.

*      *      *

Menyaksikan Looking for Eric, di Goethe Institut, jalan Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 Desember 2012, menambah kesan tersendiri bagi saya, yang merupakan penggemar klub berjuluk "Setan Merah" tersebut. Bersama belasan Kompasianer lainnya, yang menghadiri undangan Admin Kompasiana yang bekerja sama dengan pihak Europe On Screen 2012, untuk pertama kalinya saya bisa menyaksikan secara utuh film yang dirilis tahun 2009 ini. Tampak, wajah-wajah familiar seperti Ratu Balap Ibu Yayat, Raja Kopdar Babeh Helmi, dan maniak film Dearmarintan, serta belasan Kompasianer lainnya sangat antusias. Termasuk Ibu Rokhmah, yang sebelum datang ke Goethe, sudah menghadiri tiga acara di Get Urbanized dan Asean Blogger. Padahal, rumah beliau lumayan jauh, di kawasan selatan Jakarta. Bahkan, Dearmarintan, sosok penggagas KOMIK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub) sebuah grup di jejaring sosial Facebook tersebut, terbuka untuk Kompasianer yang hobi film, sudah tiga kali datang ke Goethe, demi menyaksikan film-film apik Eropa. Looking for Eric sendiri, merupakan film pamungkas yang diadakan Europe On Screen 2012, dari 25 November hingga 1 Desember. Sementara, bagi saya nonbar ini merupakan yang keempat kalinya bersama Kompasianer, setelah dua kali menyaksikan gratis film "Negeri Lima Menara" dan "Republik Twitter".

*      *      *

[caption id="attachment_212433" align="aligncenter" width="491" caption="Festival film Eropa di Goethe Institut, Sabtu 25 November - 1 Desember 2012"]

13544260941332840321
13544260941332840321
[/caption]

*      *      *

[caption id="attachment_212434" align="aligncenter" width="491" caption="Dialog "]

13544261931256254575
13544261931256254575
[/caption]

*      *      *

[caption id="attachment_212435" align="aligncenter" width="491" caption="Nonbar sekaligus Kopdar dengan Kompasianer sejak Kompasianival lalu"]

1354426277948383678
1354426277948383678
[/caption]

*      *      *

[caption id="attachment_212436" align="aligncenter" width="491" caption="Tetap semangat meski sebelumnya juga menghadiri acara Get Urbanized dan Asean Blogger"]

1354426358846660884
1354426358846660884
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun