Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cing Cangkeling

1 November 2012   19:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:06 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Cing cangkeling
Manuk cingkleung cindeten
Plos kakolong
Bapak satar buleneng...

*    *    *

Kawan, ingatkah dahulu saat kita main kucing-kucingan di kaki gunung Tampomas?
Waktu itu, suasana Cimalaka masih asri
Belum banyak asap kendaraan yang liwat nu ngalieurken
Kamu jeung urang, saling ngaluncatan

Eh, kini hampir dua windu lamanya
Abdi baru sampe di sini lagi
Tidak menyangka
semua hampir berubah

Main tak benteng, galasin,
Maupun lompat karet yeye
Sudah dianggap kuno
Kini, diganti jeung facebookan, twiteran, PS tilu anu aya Messi jeung CR7-na

Naha atuh, jadi kieu
Budak leutik ayeuna,
malah milih asyik di warnet
Padahal, baheulana eta di depan rumah sesepuh
Lah, kini jadi kumpul-kumpul kango trek-trekan pakai bebek semua

*    *    *

Emang sih, zaman udah berubah
Ceuk nu kolot, kita harus menyesuaikan diri
Dulu, era keemasan Robby Darwis, ga kalah hebatnya sama Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo
Bahkan, setiap Persib maen di Siliwangi, suasana jalanan di by pass atau Ujung Berung jadi sepi

Ga ada angkot yang mau narik
Semua kedai kopi pada rame, didatangi bobotoh yang mau nonton bal-balan
Sampe,
Pak Polisi juga bingung waktu mau razia
Saking sepinya kendaraan yang pada mantengin tv hingga 90 menit

Sekarang?
Hello...

*    *    *

Dulu, sebelum main petak umpet
Kita asyik, nyanyiin lagu daerah
Cing Cangkeling
Ampar-ampar Pisang
Jali-jali
Cuk Mak Ilang
Gundul-gundul Pacul
Suwe Ora Jamu

Di tengah rerimbunan sawah
Menyeruput kopi panas sama gehu Sumedang dari Abah
Atau "roti sumbu" bikinan Nini,
Eh, Ubi Cilembu depan rumah, sekarang masih  manis, teu?

*    *    *

Siang tadi, di halaman rumah susun
Banyak anak kecil pada nyanyiin Cing Cangkeling
Jadi terharu
Hari gini, ternyata masih ada juga yang peduli
Sama lagu-lagu tradisional

Padahal, tidak jauh dari lantai dasar rumah susun
Ada sekelompok anak muda, asyik menyetel perangkat musiknya
Rame banget, sampe beberapa salon aktif ditaruh di depan tangga rumsun
Lagunya?

Wow...
Keras banget
Rock abis!
Judulnya, November Rain
Konon, katanya buat memperingati bulan ini

Eh, emangnya awal November ini sudah hujan?

*    *    *

Kleung dengklek buah kopi rarang geuyan
Keun anu dewek ulah pati dihereuyan
Cing cangkeling manuk cingkleung cindeten
Plos kakolong bapak satar buleneng

Pat lapat pat lapan katingalan masih tebih kene pisan
Layarna bodas jeung celak kasurung kaombak ombak

Eh ya, sebagus, indah, merdu, atau syahdunya sebuah lagu luar
Lebih bermakna lagu dari daerah sendiri (Indonesia)

*    *    *

Sumber lirik: Organisasi.org

- Jakarta, 2 November 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun