[caption id="attachment_206729" align="aligncenter" width="576" caption="Aksi Kantata Takwa & Iwan Fals di Senayan (Selalufals.com)"][/caption] Menjelang kedatangan Guns N' Roses di Indonesia, pada 15 Desember mendatang, konon oleh beberapa kalangan disebut sebagai konser musik terbesar di tanah air. Meski usia personilnya sudah uzur, namun pesona Axl Rose sebagai vokalis tetap memikat semua penggemar musik cadas. Pria berusia 50 tahun itu, bahkan disebut sebagai vokalis terbaik sepanjang masa versi situs bergengsi, musicradar.com. Menurut beberapa kabar, lebih dari 40 ribu penggemar GNR -sebutan Guns N' Roses- siap mendatangi lokasi konser yang dihelat di Lapangan D, Senayan, Jakarta Pusat. Mulai dari kaum remaja, musisi, artis, seniman, budayawan, hingga pejabat tinggi seperti Gubernur DKI Jakarta. Mereka antusias menyambut band yang melejit lewat lagu Sweet Child O' Mine. Apakah aksi GNR nanti, bisa berlangsung meriah, seperti halnya konser musisi luar negeri yang sukses mendulang penonton di Indonesia, tentu dapat dipertanyakan kembali. Sebelumnya, hanya Deep Purple yang dinobatkan sebagai konser band luar negeri terbaik yang pernah singgah di Indonesia. Band yang digawangi David Coverdale itu mampu menyedot 150 ribu penonton tahun1975. Setelah itu ada Metallica dengan 70 ribu penonton pada 1993,  Mick Jagger (1988/ 50 ribu), Sepultura (1992/ 40 ribu) dan Iron Maiden (2011/ 40 ribu). Berikut ini adalah tujuh konser musisi lokal dan luar yang terjadi di Indonesia, berdasarkan data yang saya kutip dari berbagai referensi, termasuk majalah, dan situs musik terkemuka dunia: 1. Kantata Takwa (1990) Supergrup ini, mampu menydot ratusan ribu penonton untuk menyaksikan aksinya pada 23 Juni 1990. Saat itu, konser yang dihelat di Stadion Utama Senayan -kini Gelora Bung Karno- seakan tidak cukup luas untuk menampung skitar 150 ribu pecinta musik. Band yang digawangi Jockie Suprayogo, Sawung Jabo, Setiawan Djodi, dan sang bintang Iwan Fals, berhasil memukau dengan lagu-lagu andalan,  Paman Dobleng, Rajawali, dan Hio hio. Meski konser berjalan seidkit ricuh, dengan aksi "bakar-bakaran", akhirnya berjalan lancar. Apalagi, ketika Iwan Fals tampil dengan beberapa seniman dan musisi ternama, seperti W.S. Rendra, Inisisri, dan Donny Fatah. Alhasil hit 3 B, Badut, Bongkar, dan Bento, benar-benar memuaskan penonton yang datang. Pasalnya, saat itu keadaan di Indonesia belum bebas seperti sekarang, akibat tekanan politik dari Pemerintah. [caption id="attachment_206730" align="aligncenter" width="328" caption="Selebaran promosi konser Deep Purple (Suciptoardi.wordpress.com)"]
[/caption]
2. Deep Purple (1975) Tidak dapat dipungkiri, konser Deep Purple di Indonesia pada 4 dan 5 Desember 1975, merupakan salah satu pertunjukkan terdahsyat hingga kini. Meski tidak diperkuat personil aslinya, yaitu Ritchie Blackmore (Gitar) dan Ian Gillan (Vokalis), namun aksi mereka tetap memesona. Sekitar 150 ribu penonton
tumplek, plek, dalam dua penampilan di Senayan, demi ikut melantunkan belasan lagu hits band asal Inggris itu. Apalagi ketika lagu
Smoke on the Water dan
Soldier of Fortune, bergema di Stadion terbesar se-Asia saat itu. Menariknya, Â sambutan masyarakat Indonesia pada Deep Purple waktu itu sangat besar. Hal itu, berdasarkan pengakuan mereka yang mengatakan konser di Indonesia salah satu yang terbaik dalam karir bermusik personilnya. Itulah sebabnya, pada tahun 2002 dan 2004, mereka mau kembali lagi untuk bereuni di Indonesia, yang mempunyai kenangan tersendiri.
3. Gitarock (1990) Bagi penggemar musik cadas, terutama yang kini berusia diatas 30-an tahun. Tentu, tidak melupakan pagelaran dari "Satria Bergitar" pada 27 November 1990. Bertempat di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, saat itu menampilkan Eet Syahranie, Eddie Kemput, Totok Towel, Donny Suhendra dan Odink Nasution. Aksi panggung mereka yang meraung dengan gitar andalannya, tidak kalah dengan  penampilan maestro gitar dunia (3 G), seperti Joe Satriani, Yngwie Malmsteen, dan Steve Vai. Selain itu, aksi panggung kelima gitaris terkemuka pada masanya tersebut, turut dimeriahkan beberapa musisi pendukung serta band ngetop di era 1980-an. Tercatat nama Grass Rock, Ikang Fawzi, dan Diva Rock saat itu, Nicky Astria.
4. Rockestra (2000) Memasuki milenum baru pada 3 November 2000, tiga band papan atas Indonesia tampil istimewa dengan balutan orkestra besutan Erwin Gutawa. Saya yang saat itu masih berseragam putih biru, tentu tidak ketinggalan ingin menyaksikan aksi Dewa, Slank, dan Gigi. Hanya, tiket yang saat itu bisa dikatakan mahal, Rp 125 ribu, membuat saya hanya bisa melihatnya melalui tayangan televisi. Namun, bagi saya penampilan memikat ketiga band tersebut saat melantunkan
Cinta Kan Membawamu Kembali, Maafkan, dan
Kuingin, tetap merupakan pertunjukkan terbaik dari musisi lokal. Ditambah kehadiran beberapa musisi terkenal, seperti Ahmad Albar dan Nicky Astria yang melantunkan tembang fenomena:
Syair Kehidupan serta
Jangan Ada Angkara. Menjadikan Rockestra, benar-benar konser Rock yang mirip atraksi orkestra ala super band, Queen.
5. Rock Opera Ken Arok (1975) Bagi saya, konser Harry Roesli bertajuk Rock Opera Ken Arok, sebetulnya masih terasa asing. Sebab, selain peristiwanya sudah lama berlalu, yakni 12 April 1975, alias hampir empat dekade lalu. Namun, berdasarkan ceritera dari beberapa senior yang kenyang asam garam dunia di musik, ternyata pertunjukkan dari seniman yang meninggal tahun 2004 itu, sangat memikat. Konon, konsep penggabungan dari pertunjukkan teater dengan sajian musik Rock, saat itu baru pertama kali ditemukan Harry Roesli. Seniman sekaligus budayawan itu, berhasil mempopulerkannya ke masyarakat luas. Sajian musik yang dicampur dengan kisah raja Jawa kuno (Kediri) yaitu Ken Arok, hingga kini melekat di hati penggemar musik.
6. Jakarta Pop Alternative Festival (1996) Hingar bingar musik Rock dan Alternatif di Indonesia, kembali terjadi saat ketiga band terkenal dunia, manggung bareng di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat. Acara yang berlangsung pada 14 Januari 1986 itu, dimeriahkan Foo Fighter, Beastie Boys, dan Sonic Youth. Sementara, dua musisi lokal mendapat kehormatan sebagai band pembuka, yaitu Pas band, Netral dan Nugie. Sebetulnya tidak ada yang menarik dari acara tersebut, karena saya sendiri kurang menyukai genre Alternatif. Hanya, hebohnya konser yang diberitakan banyak media cetak dan radio saat itu, membuat saya tertarik untuk membaca hasil liputan pada keesokan harinya. Apalagi, ada mantan drummer Nirvana, yang tampil sebagai vokalis Foo Fighter, Dave Grohl.
7. Aksi Panggung Ucok AKA (1984) Musik rock di Indonesia, memasuki masa keemasan pada dekade 1980-an. Saat itu, hampir setiap konser yang diadakan selalu dipenuhi penonton. Namun, tidak ada yang melampaui aksi Ucok Harahap bersama bandnya, Warrock, yang tampil di Stadion Siliwangi, Bandung. Ketika itu, dalam acara Super Shandy Rock, mantan pentolan AKA band, menyuguhkan drama  pada 2 September 1984. Sosok yang meninggal tahun 2009 lalu, nekat digantung terbalik di tengah panggung! Alhasil, seketika itu membuat puluhan ribu penonton yang memadati Stadion menjadi terkesima. Termasuk Dono Warkop, yang saat itu menjadi MC terkagum-kagum dengan aksi Ucok tersebut.
* Â Â Â * Â Â Â *
Referensi: Majalah: Haiklip, Rolling Stone, Playboy, NewsMusik & Music Book Selection Situs: Deep Purple, Music Radar & Guitar World Video: Â Laman Youtube Deep Purple &Â Kantata Takwa
* Â Â Â * Â Â Â *
- Jakarta, 31 Oktober 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya