[caption id="attachment_193829" align="aligncenter" width="614" caption="Masjid Raya Baitussalam (dok. pribadi)"][/caption] Ramainya kendaraan di jalan Kalimalang, Jakarta Timur, membuat perjalanan saya terhambat beberapa jam akibat macet di jalur mudik tersebut, pada hari Kamis (16/8). Di tengah teriknya panas Matahari, usai berkunjung ke rumah Sahabat di Bekasi, dan hendak menuju ke Pameran Filateli di Taman Mini, saya akhirnya memutuskan beristirahat sejenak untuk melepas lelah dan kantuk. Kebetulan lokasi tempat saya berteduh, tidak jauh dari perumahan Billy & Moon, di kawasan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Langsung saja saya teringat dengan Masjid Raya Baitussalam, yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari halte yang saya duduki. Langsung saja sepeda motor saya belokkan ke sebelah kanan, menuju Masjid Raya Baitussalam untuk melaksanakan Sholat Dzuhur dan melonjorkan kaki akibat pegal karena kelamaan duduk di jok sepeda motor. Sesampainya di Masjid yang awalnya berdiri tahun 1980 itu, kebetulan telah berkumandang adzan hingga saya pun langsung menyegarkan diri untuk berwhudu supaya melepas debu yang menempel di sekujur tubuh. Setelah melaksanakan Sholat, tanpa sengaja saya menatap langit-langit Masjid, yang direnovasi hingga megah pada tahun 1997. Seketika saja pikiran saya terlintas akan salah satu sinetron religi terbaik, Lorong Waktu. Kebetulan sedari kecil, saya amat menggemari kisah religi dibalut imajinasi itu yang setiap ditayangkan pada sore hari di bulan Ramadhan. Tepat, di bawah kubah berukuran besar dari Masjid yang mempunyai dua tingkat ini, saya pun langsung membayangkan suasana di sinetron Lorong Waktu, dengan Haji Husin, yang diperankan Dedy mizwar, sedang memberikan ceramah pada muridnya yang masih kecil, Zidan (Jourast Jordy). Saat mengelilingi areal Masjid yang awalnya seluas 324 meter persegi ini, saya juga berkesempatan untuk melihat berbagai ruangan di dalamnya. Ketika menuruni tangga, di lantai dasar menuju tempat parkir, saya jadi teringat dengan sebuah ruangan berisi laboratorium dan peralatan komputer untuk menjalankan misi menembus masa depan atau masa lalu, di sinetron Lorong Waktu. Saat itu saya seperti bernostalgia dengan salah satu adegan di sinteron tersebut yang menceritakan kisah pengemis masuk Surga, dibandingkan seorang pemuka agama yang ternyata amal ibadahnya tidak diterima karena sombong. Kisah fiktif namun inspiratif itu, diperankan oleh sosok Ustad Addin (Hefri Olifian), Sabrina (Christie Jusung), Hafid (Oppie Kumis), Jambrong (Ramdhani Qubil), dan Sofia (Inneke Koesherawaty). Selain dipakai untuk syuting film, di tempat ibadah umat Muslim ini, juga terdapat Pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur'an, serta TK Islami. Tidak hanya itu, Masjid Baitussalam, juga menyediakan tempat untuk resepsi pernikahan dan ruangan serba guna yang bisa dipakai untuk masyarakat luas. Menurut beberapa jemaah yang sempat saya tanyakan, di Masjid ini juga rutin diadakan pengajian setiap harinya. Apalagi, saat Hari Raya Idul Fitri, Â Masjid Raya Baitussalam ini ramai didatangi umat muslim untuk melaksanakan Sholat Ied, dan pembagian hewan kurban pada warga sekitar yang kurang mampu pada Hari Raya Idul Adha.
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_193830" align="aligncenter" width="614" caption="Suasana usai Sholat Dzuhur"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_193831" align="aligncenter" width="614" caption="Shaf khusus untuk kaum Perempuan"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_193832" align="aligncenter" width="461" caption="Salah satu ruangan di lantai dasar yang dahulu dipakai untuk syuting sinetron Lorong Waktu"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_193833" align="aligncenter" width="461" caption="Foto bangunan Masjid awal (tahun 1980) dan setelah di renovasi (tahun 1997)"]
* Â Â Â * Â Â Â *
* Â Â Â * Â Â Â *