Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kawasan Indah Tak Terjamah di Sumatera Barat

1 Juli 2012   11:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 6663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_185686" align="aligncenter" width="614" caption="Jembatan Akar, ikon legendaris Sumatera Barat (dok. pribadi)"][/caption] Sumatera Barat, provinsi yang identik dengan empat kata berakhiran "ang" : Padang, Minang, Jam Gadang dan Rendang, ini sedari dulu merupakan kawasan yang sangat mempesona. Kata Padang, merujuk nama Ibu kota dari provinsi asal lagu Ayam Den Lapeh, sedang kata Minang adalah singkatan dari Minangkabau yang merupakan suku asli sekaligus mayoritas di Sumatera Barat. Sebuah menara setinggi 26 meter yang terdapat jam berukuran raksasa, layaknya Big Ben di London, merupakan ciri khas dari Jam Gadang, di kota Bukittinggi. Sementara itu, Rendang yang merupakan masakan khas penduduk asal Sumatera Barat, sejak setahun terakhir ini menjadi ramai dibicarakan oleh semua orang di luar negeri. Penyebabnya adalah sebuah survei terpercaya yang menyebabkan Rendang adalah masakan paling populer sejagat, mengalahkan segala jenis masakan di muka bumi ini, termasuk dari Thailand, Jepang, Italia, bahkan China dan Prancis. Namun, selain empat kata populer dari Sumatera Barat, masih banyak lagi tempat, masakan, maupun kebudayaan dari daerah asal rumah Gadang ini. Untuk menyebut tempat-tempat yang sangat menarik untuk di kunjungi di Sumatera Barat, sangatlah banyak, mulai dari ujung utara di kabupaten Pasaman hingga ujung selatan di kabupaten Pesisir Selatan. Sejak tinggal di ranah Minang dari selama beberapa tahun, saya sempat beberapa kali menyusuri tempat-tempat menarik dari tahun 2007-2009 lalu. Sayangnya, berhubung lokasi kerja berada di kawasan selatan Sumatera Barat, hingga saya tidak pernah mengunjungi beberapa tempat menarik di kawasan utara, seperti Jam Gadang, Lembah Arau, Danau Maninjau, Kelok Empat-empat, Ngarai Sianok hingga pusat adat Pagaruyung. Kendati di utara kota Padang lebih populer, bukan berarti di kawasan selatan menjadi kurang terkenal, karena justru lebih banyak tempat yang indah berada di kawasan selatan Sumatera Barat, tepatnya jika merujuk kota Padang sebagai tempat yang berada di tengah-tengah provinsi tersebut. Hanya saja, karena jarak dari bandara Internasional Minang, terlalu jauh dan juga akses yang rumit, disebabkan banyak jalanan berliku lagi sempit dan terjal, membuat kawasan di pesisir selatan itu menjadi seperti kurang terjamah. Beberapa tempat wisata yang pernah saya sambangi dimulai dari titik 0 km (nol kilometer), yaitu Museum Adityawarman, lalu ke arah barat di kawasan pantai Air Manis yang terdapat monumen prasasti terkenal: Batu Malin Kundang serta di seberangnya ada dua pulau kecil, yang diberi nama oleh penduduk setempat sebagai Pulau Pisang. Di balik kedua tempat tersebut, yaitu bukit Gado-gado, berada suatu pelabuhan yang tersohor sedari dahulu dan juga banyak dijadikan judul lagu, yakni Pelabuhan Teluk Bayur. Sekitar 45 km ke arah selatan, terdapat sebuah jembatan paling fenomenal di dunia, yaitu Jembatan Akar. Sementara itu, hanya terpaut lima km dari kawasan yang sama, ada sebuah air terjun Bayang Sani yang mempunyai tiga tingkat hingga setinggi 80 meter. Di kota Painan, yang merupakan ibu kota dari kabupaten Pesisir Selatan, mempunyai objek wisata yang tidak kalah indah dan mengagumkan. Pulau Carocok, Jembatan Cinta, Air terjun Timbulun serta Bukit Lengkisau yang dapat melihat pemandangan seluruh kota. Dengan berbekal sebuah ponsel berkamera yang saat ini telah jadul, namun tetap ciamik untuk mengambil beberapa gambar beresolusi menengah, membuat saya mempunyai arsip untuk bernostalgia menikmati keindahan alam di Sumatera Barat.

*      *      *

[caption id="attachment_185687" align="aligncenter" width="608" caption="Teluk Bayur, dengan latar kota Padang"]

1341104425471167587
1341104425471167587
[/caption] Teluk Bayur, pelabuhan yang telah ada sejak akhir abad ke 19 ini, hingga sekarang masih terlihat eksotis bila dipandang dari kejauhan. Disela-sela memberi makan monyet di kawasan Bukit Lampu, pemandangan Teluk Bayur tetap memikat mata, dengan berseliwernya banyak kapal kecil dan besar yang tiada hentinya pergi dan singgah di salah satu pelabuhan tertua di Indonesia tersebut.

*      *      *

[caption id="attachment_185688" align="aligncenter" width="614" caption="Museum Adityawarman"]

13411045882039244721
13411045882039244721
[/caption] Museum Adityawarman, sebuah museum yang asal namanya adalah sebuah raja bernama Adityawarman, dimana masih keturunan dari kerajaan Majapahit. Nama Adityawarman adalah gelar untuk menghormati adanya hubungan baik dari tanah Jawa di Sumatera. Museum ini sempat mengalami sedikit kerusakan saat gempa meluluhlantakan kota Padang pada 30 September lalu. Beruntung, tidak lama kemudian telah direnovasi dan dilakukan pemugaran untuk mempercantik bangunan di jantung kota Padang.

*      *      *

[caption id="attachment_185690" align="aligncenter" width="614" caption="Batu Malin Kundang"]

13411047931414758263
13411047931414758263
[/caption] Batu bersujud! Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tentang seorang anak yang dikutuk oleh sang Ibu, karena durhaka kepada orang tua. Namun keberadaan batu Malin Kundang beserta beberapa pecahan dan tali-temali dari kapal yang konon terdampar di pantai Air Manis, akibat terkena gelombang pasang ini, masih terlihat nyata. Meskipun kawasan ini kotor dan banyak sampah, tapi pantai Air Manis dengan batu Malin Kundang, merupakan daya tarik untuk dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.

*      *      *

[caption id="attachment_185689" align="aligncenter" width="614" caption="Pulau Pisang"]

13411046801001874112
13411046801001874112
[/caption] Tepat diseberang prasasti batu Malin Kundang, terdapat dua pulau kecil yang bernama Pulau Pisang Ketek dan Pulau Pisang Gadang. Untuk menuju Pulau Pisang Ketek (kecil) jika laut surut, pengunjung cukup berjalan saja menyusuri air laut. Namun, bila sedang pasang, terdapat beberapa perahu yang akan mengantarkan hingga ke seberang dan juga Pulau Pisang besar. Menurut beberapa orang yang pernah mengunjunginya, pulaunya unik, selain kecil juga terdapat hamparan pasir yang indah di sekelilingnya.

*      *      *

[caption id="attachment_185691" align="aligncenter" width="614" caption="Air terjun Bayang Sani"]

13411049411126017538
13411049411126017538
[/caption] Air terjun Bayang Sani, salah satu kawasan wisata paling menarik di kawasan Pesisir Selatan adalah air terjun bertingkat tiga yang mencapai ketinggian 80 meter. Hanya saja, jarang diperbolehkan bagi pengunjung untuk mendakinya hingga ke puncak teratas karena curam dan berbahaya. Biasanya pengunjung cukup puas dengan kondisi di puncak pertama yang lumayan terjal, namun begitu indah dengan air yang mengalir ke tepian sungai.

*      *      *

[caption id="attachment_185693" align="aligncenter" width="614" caption="Sungai"]

1341105473474565950
1341105473474565950
[/caption] Jembatan Akar, mungkin ini adalah satu-satunya jembatan yang terbuat dari akar pepohonan. Berbeda dengan jembatan yang ada di seluruh dunia, yang terbuat jika tidak dari kayu, bambu atau besi. Jembatan yang lebarnya hanya satu meter dan panjang dari ujung pohon ke pohon satunya lagi sekitar 20an meter, merupakan objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Menurut mitos yang beredar, tautan akar yang melilit hingga menjadi tali-temali yang perlahan membentuk jembatan berusia lebih dari seratus tahun yang lalu.

*      *      *

[caption id="attachment_185692" align="aligncenter" width="614" caption="Air terjun Timbulun"]

13411050181462296516
13411050181462296516
[/caption] Air terjun Timbulun, terletak di timur kota Painan, merupakan objek wisata murah meriah, alias gratis untuk dimasuki. Kecuali bila pengunjung menggunakan sepeda motor yang sukarela membayar parkiran, kepada warga setempat. Tempat ini sangat rindang dan teduh, sehingga banyak didatangi keluarga termasuk anak-anak untuk berekreasi, sekadar melepas kepenatan sehari-hari.

*      *      *

[caption id="attachment_185695" align="aligncenter" width="627" caption="Pengunjung asyik berfoto bersama"]

134110559668348769
134110559668348769
[/caption]

*      *      *

[caption id="attachment_185697" align="aligncenter" width="657" caption="Suasana Matahari terbenam dari bukit Lengkisau"]

13411057211597232068
13411057211597232068
[/caption] Bukit Lengkisau yang tingginya kurang lebih 500 meter ini, berada tepat di sebelah barat kota Painan. Bukt ini kerap digunakan oleh penggiat olahraga paralayang dalam setiap kegiatan yang berlangsung di provinsi Sumatera Barat. Dari puncak bukit, dapat terlihat sekeliling kota Painan dan juga kota Padang yang sekilas dapat terlihat dalam titik kecil, karena berjarak sekitar 75 km. Mendaki Bukit Lengkisau biasanya dilakukan pengunjung saat sore hari sekitar pukul 17 wib, untuk menunggu saat-saat Matahari terbenam yang tampak indah dan berkilau.

*      *      *

[caption id="attachment_185698" align="aligncenter" width="614" caption="Kota Painan, Pantai Carocok dan Jembatan Cinta dari kejauhan"]

13411058262068415590
13411058262068415590
[/caption] Pantai Carocok, salah satu dari beberapa pantai yang mempunyai hamparan pasir putih nan indah di Sumatera Barat, selain pantai Caroline (Bungus) dan pantai Air Manis. Dinamakan sebagai pantai Carocok, karena menurut mitos masyarakat setempat, dahulunya adalah tempat kecocokan bagi para raja dan ratu yang sering singgah di pantai tersebut. Selain itu ada juga jembatan Cinta, yang konon bila sepasang kekasih melewati jembatan tersebut, maka cintanya akan langgeng. Di kedua tempat ini, biasanya ramai dikunjungi jika sore hari, apalagi saat liburan, yang membuat banyak keluarga berduyun-duyun untuk mendatanginya karena lokasi yang stretegis. Berjarak sekitar satu kilometer dari pantai Carocok, terdapat pulau Cingkuok, yang banyak terdapat monyet alam dan juga bulu babi, hewan laut yang akan membuat keram orang yang bersentuhan dengannya.

*      *      *

[caption id="attachment_185699" align="aligncenter" width="597" caption="Keindahan bukit Lengkisau pada malah hari"]

13411059101884618933
13411059101884618933
[/caption]

*      *      *

[caption id="attachment_185700" align="aligncenter" width="295" caption="Kompasiana-Opera Travel Blog Competition"]

13411060051014126024
13411060051014126024
[/caption]

*      *      *

Foto: Dokumen Pribadi

*      *      *

Jakarta, 1 Juli 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun