[caption id="attachment_174126" align="aligncenter" width="614" caption="Suasana acara diskusi Intip Buku di gedung Bank Indonesia"][/caption] Niat awalnya untuk datang tepat waktu di acara Intip Buku ternyata kandas, saya yang baru sampai sekitar pukul 10:30 wib di aula gedung Bank Indonesia harus ketinggalan beberapa pembicaraan penting dari tiga orang narasumber di bagian pertama. Acara diskusi dengan beberapa penulis buku best seller yang diberi tema "Intip Buku" ini sudah dimulai dari pukul 09 wib. Alhasil saya yang datang terlambat karena harus registrasi ujian di kampus yang diadakan Senin ini, hanya bisa menyaksikan di setengah perjalanan dan ketinggalan mendengarkan pembicaraan dari Bang Imam FR serta Pak Taufik Effendi. Saat memasuki lantai 3 menara Syarifuddin Prawiranegara di areal perkantoran Bank Indonesia, sedang berlangsung permbicaraan oleh Kang Pepih Nugraha, seorang blogger sekaligus wartawan senior di harian Kompas. Beliau yang juga menjadi editor buku laris serial SBY dan Istananya karya Wisnu Nugroho, wartawan sekaligus blogger Kompasiana, bercerita mengenai perjalanannya selama menjadi wartawan dengan seluk beluk di dalamnya. Tidak lupa Kang Pepih yang sudah sejak tahun 1990an berkecimpung di harian terbesar Indonesia, Kompas, sedikit memberikan rahasia agar tulisan seseorang dapat tembus dalam opini di halaman 6 harian tersebut. Usai memberikan tips dan trik serta pengalaman pribadinya termasuk semasa bertugas dalam medan perang di negara Bosnia, Kang Pepih pun pamit untuk segera pergi karena ada sebuah tugas. Tidak lama kemudian ada pembicaraan dari Pak Prayitno Ramelan seorang purnawirawan dan juga blogger senior yang dijuluki Bapak Kompasianer. Pak Pray begitu beliau akrab disapa, yang telah menerbitkan buku "Intelijen Bertawaf" menuturkan kisah hidupnya yang berkecimpung selama 35 tahun di dunia militer dan juga intelijen untuk dapat kami petik intisarinya. Sedikitnya beliau pun berbagi cerita kepada kami peserta yang untuk menggiatkan program menulis terutama bagi yang berusia muda agar kelak ketika sudah berusia matang tidak canggung lagi dalam menyikapi pemberitaan yang ada. Sampai disini sesi pertama acara Intip Buku selesai untuk peserta beristirahat dan sekedar ngemil yang disediakan oleh panitia. Dalam sesi kedua ada beberapa pembicaraan dari tiga orang narasumber di bidangnya masing-masing yaitu Pak Johan Wahyudi, Guru Bahasa Indonesia serta blogger Kompasianer yang berasal dari Solo, lalu Admin Kompasiana sendiri yang diwakilkan oleh Bang Isjet (Iskandar Zulkarnaen) dan terakhir adalah Pak Wijaya Kusumah atau yang akrab disapa Om Jay, seorang Guru komputerserta Kompasianer dan blogger aktif, Â yang hobi menulis. Pembicaraan pertama di sesi kedua dari Pak Johan Wahyudi yang penuh dengan semangat serta gaya pembicaraannya yang meledak-ledak mampu menghipnotis undangan yang ke acara Intip Buku yang juga di sponsori oleh IB Perbankan Syariah Bank Indonesia. Datang dari Solo yang berjarak sekitar 500 kilometer untuk hadir sebagai pembicara, Pak Johan Wahyudi saking semangatnya hingga sembilan kali mengomentari durasi waktu tampilnya yang hanya 15 menit. Dengan gaya guyonan khas beliau Pak JW sapaan akrabnya menceritakan pengalaman pribadinya selama menjadi guru sekaligus aktif menulis buku terutama untuk pelajaran Sekolah. Pak JW yang saat ini masih belajar dan melanjutkan pendidikan S3, lalu memberikan tips dan trik kepada kami yang hadir, baik itu blogger maupun Bapak dan Ibu Guru sekalian mengenai cara-cara menerbitkan sebuah buku ke penerbit. Kemudian di sesi pembicaraan kedua dari Bang Isjet yang saat ini menjabat sebagai Admin Kompasiana turut menceritakan pengalamannya tentang suka duka mengasuh blog keroyokan Kompasiana. Beliau yang juga lulusan dari Pesantren Gontor dan pernah menjadi wartawan kampus serta menjadi jurnalis di harian Republika, Kompas.com serta sekarang ini menjabat Community Editor Kompas.com. Banyak menyampaikan terutama kepada Bapak dan Ibu Guru yang hadir untuk ikutan menulis di blog yang gunanya tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga sebagai wadah menemukan inspirasi mengajar di sekolah. Apalagi beliau menerangkan bahwa saat ini sudah tidak zaman lagi mengandalkan pemberitaan dari wartawan media mainstream saja, melainkan banyak kasus penting yang turut dihasilkan dari pewarta warga yang kerap menjadi bahan perbincangan masyarakat serta dijadikan sumber oleh media mainstream. Seperti contohnya tentang salah seorang Kompasianer yang juga berprofesi sebagai Dokter, Pak Posma Siahaan yang hobi menuliskan apa yang telah didapat dari hasil prakteknya di rumah sakit untuk diberitakan kembali di Kompasiana. Juga mengengai beberapa berita heboh yang berasal dari Kompasiana yaitu kasus Indomie, kunjungan anggota DPR serta banyak lagi yang berasal dari Kompasiana. Di sesi terakhir pembicaraan ada Om Jay, sosok bertubuh subur yang menurut beliau sendiri berpengaruh pada rezekinya yang juga subur. Om Jay yang aktif di dunia blogger sejak tahun 2007 dan termasuk Kompasianer awal yang bergabung di Kompasiana, hingga kini telah banyak menulis buku berdasarkan pengalaman pribadinya selama aktif menulis. Sedikitnya 8 buku yang pernah ia buat termasuk tahun ini yang rencananya akan membuat 3 buku sekaligus, sebuah prestasi yang sangat membanggakan dari seorang Guru yang sangat aktif menulis ini. Kepada kami yang hadir Om Jay memberikan sedikit rahasia mengenai keberhasilannya selama ini, yakni seseorang harus rajin menulis sebab dari menulis maka seseorang itu pun akan rajin pula membaca baik tulisan orang lain maupun tulisan dirinya sendiri. Apalagi dengan menulis di blog yang kemudian banyak di kumpulkan menjadi buku, dapat dijadikan bahan untuknya mengajar di sekolah serta inspirasi karena adanya interaksi antara penulis dan pembaca melalui komentar. Hingga waktu memasuki hampir pukul 14.00 wib, acara Intip Buku pun selesai dengan tidak lupa kami para peserta baik itu Kompasianer, Blogger dan juga Bapak serta Ibu Guru melakukan tradisi seperti biasanya, yaitu foto bersama dengan beberapa pembicara termasuk moderator dan Panitia seperti Pak Amril Taufik Gobel, Pak Agus Herumawan, Pak Yusuf Dwiyono dan Babeh Helmi.
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_174127" align="aligncenter" width="461" caption="Pak Prayitno Ramelan sang Bapak Kompasianer"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_174128" align="aligncenter" width="614" caption="Pak Johan Wahyudi, guru sekaligus Kompasianer dari Solo"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_174129" align="aligncenter" width="614" caption="Bang Isjet, Admin Kompasiana sedang memperkenalkan Kompasiana kepada para Guru"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_174130" align="aligncenter" width="614" caption="Om Jay, Guru yang hobi menulis dan ngeblog"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_174131" align="aligncenter" width="614" caption="Acara yang ditunggu-tunggu: Foto bareng dengan narasumber dan Guru serta Blogger"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_174132" align="aligncenter" width="461" caption="Pak Yusuf Dwiyono dan Pak Agus Hermawan, kedua Guru dan Kompasianer usai Sholat di Masjid Bank Indonesia"]
* Â Â Â * Â Â Â *
Jakarta, 28 April 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H