Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ramadhan, Hukum Rimba di Jakarta Menjelang Waktu "Berbuka" Puasa…

22 Agustus 2011   20:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:33 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir saja sepeda motor miliknya menyerempet sebuah truk, kalau saja tidak membanting stir. Mungkin motor beserta Aris sudah tidak remuk menjadi perkedel. Kawan-kawan Aris langsung mengerubuti sang sopir, terlihat sang sopir yang sudah berumur tampak keheranan mengerutkan kening. "Pak, pelan-pelan dong bawa mobilnya. Gimana ne, teman saya jadi lecet semua" Berkata salah satu kawan Aris menuding kearah Bapak Sopir. "Lho, kok saya yang disalahin? Sudah jelas kalian yang pada ngebut, di jalan raya kok bawa motor ugal-ugalan. Untung saja saya keburu membanting stir, kalau nggak..." Sahut sang Bapak Sopir dengan sabar. "Kami bukannya ngebut Pak, tapi lagi mengejar waktu buat berbuka puasa..." Akhirnya Aris menjawab lirih menahan sakit, sembari merangkak bangun dengan dipapah kedua temannya. Sopir tua itu hanya bisa menggelengkan kepala, setelah termenung sejenak akhirnya ia berkata: "Memangnya kamu doang yang puasa, orang lain juga pada puasa. Saya juga puasa, tapi kamu harus menghormati pengendara lain juga. Jangan mentang-mentang kamu puasa terus mau dihormati yang tidak puasa, justru yang puasa itu seharusnya Menghormati orang yang tidak berpuasa... Semua orang juga pengen cepat-cepat buka, tapi bukan begini caranya. Lihat akibat ulah kamu, semua kena dampaknya Truk saya jadi nyungsep ke pembatas jalan. Tadinya rencana kamu buka puasa dirumah, akhirnya malah buka puasa dijalan. Dan juga harus mempertanggung jawabkan kelakuan kamu, kepada pihak yang berwajib karena telah membuat kemacetan..."

*  *  *

Dari jauh, terdengar sayup-sayup suara Adzan menggema di pinggir jalan...

*  *  *

[Telkomsel Ramadhanku]

* * * * Choirul Huda * * * * _______________________________________________________________________________ Foto: diambil via Kompas Images 1 & 2 Note: Hanya sedikit pengalaman pribadi, tidak lebih...! _______________________________________________________________________________ Serial Ramadhan Lainnya: - Ramadhan, Antara Sepinya Lokalisasi dan PSK yang Mudik - 17 Agustus: Hari Kemerdekaan yang Rakyatnya sama sekali Belum Merdeka...! - Geliat Pedagang Nanas menjelang Lebaran (I) - Ramadhan, Metamorfosis Sebelum Bulan Puasa, Saat ini dan Setelah Lebaran... - Ramadhan, Mudik Naik Motor untuk Mengirit atau malah... - Ramadhan, Brakkk. Pergi mencari Gelar: Pulang tinggal Nama…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun