*Â Â *Â Â *
- Lahirnya Rancangan Sepeda Untuk Pertama Kali.
Selain menimbulkan kesuraman dan bencana kelaparan, tahun tanpa musim panas itu juga melahirkan suatu temuan yang sangat bermanfaat bagi khalayak masyarakat, yaitu: Sepeda. Cuaca yang buruk membuat transportasi yang biasanya mengandalkan kuda menjadi tidak nyaman, kuda-kuda banyak yang disembelih, bukan karena manusia tidak memiliki cadangan makanan, melainkan juga karena majikan kesulitan untuk mencari pakan untuk ternak. Hingga akhirnya Seorang pria Jerman berusia 34 tahun, bernama lengkap Karl Freiherr von Drais, atau biasa disebut sebagai Karl Drais. Berhasil membuat sebuah alat transportasi beroda dua dari bahan kayu, yang diberi nama draisine. Ia menemukannya secara tidak sengaja, sebab saat itu cuaca buruk akibat meletusnya gunung Tambora pada tahun sebelumnya, memaksanya untuk berpikir agar bagaimana peran kuda sebagai pengangkut manusia dapat digantikan oleh manusia sendiri. Satu-satunya cara untuk mengendarai sepeda ini adalah dengan menginjakkan kaki ke tanah agar draisine ini mau meluncur (mirip seperti film the Flinstones). Penemuan ini juga merupakan titik awal dari prinsip keseimbangan sepeda modern, yang selanjutnya berkembang menjadi sepeda motor dan mobil beroda empat. Setelah ini dalam dua puluh tahun kedepan, rancangan sepeda Karl Drais dikembangkan oleh beberapa orang seperti Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, dan juga Pierre Lallement (1865) yang idenya adalah memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg).
[caption id="attachment_131457" align="aligncenter" width="253" caption="Rancangan Awal Sepeda "][/caption]
*Â Â *Â Â *
[caption id="attachment_131458" align="aligncenter" width="480" caption="Rancangan awal Sepeda, karya Baron Karls Drais von Sauerbronn. (Ilustrasi Wikipedia)"][/caption]
*Â Â *Â Â *
Berkaca dari beberapa momentum yang terjadi di luar negeri akibat meletusnya gunung Tambora, untuk Indonesia sendiri memang sangat miris. Sebab saat itu, kita masih dijajah justru oleh bangsa eropa yang disana banyak timbul bencana kiriman dari negeri ini. Hampir beberapa dekade hingga seratus tahun lebih Pasca meletusnya gunung Tambora, justru Bangsa Indonesia sendiri kembali membiarkan sekitar lereng gunung Tambora kembali rusak. Kali ini bukan oleh alam, namun justrunya oleh tangan manusia sendiri yang berbuat kejam terhadap lingkungan dan tidak menyadari dampak kedepannya. Pertama oleh Belanda di tahun 1850, dan yang terakhir oleh PT Veneer Products Indonesia, sebuah perusahaan kayu bermodalkan asing yang mengeksploitasi kayu dengan cara menebang pohon secara besar-besaran dari tahun 1972 hingga 2002 lalu. Untungnya saat ini di lereng gunung Tambora kembali bersih tidak dijamah tangan-tangan jahil, sebab kalau sampai terjadi lagi. Tidak mustahil Sang Empu gunung Tambora akan Marah dan kembali melontarkan lahar panasnya... [caption id="attachment_131463" align="aligncenter" width="600" caption="Indahnya kawah Gunung Tambora, terlihat dari atas."][/caption] [caption id="attachment_131464" align="aligncenter" width="600" caption="Tidak nyana, gunung yang begitu indah dan tenang. Ternyata pernah mengguncangkan dunia!"][/caption] [caption id="attachment_131465" align="aligncenter" width="600" caption="Tim Ekspedisi Cincin Api, saat memotret lembayung di puncak Tambora."][/caption]
*Â Â *Â Â *
Sumber: Harian Kompas, Sabtu 17 September 2011. (Hal: 34, 36, 39, 40, 41) Tim Ekspedisi Cincin Api http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/DataDokumen http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tambora http://nugum.blogspot.com/2011/07/sejarah-letusan-misteri-kiamat-kecil.html http://www.archive.org/details/ghostseer01schiuoft
*Â Â *Â Â *