...sahabat itu, tidak hanya ada dalam suka dan duka
atau saat kita senang dan bersedih
tetapi, sahabat adalah seseorang yang berada
disaat kita sedang bingung menentukan arah
diantara memilih jalan hitam atau putih...
* * *
Ah, kawan... Ingatkah sewaktu kita bersama-sama dahulu? Saat kita mengarungi lautan, untuk menyebrang dari Kalimantan menuju Jawa Kau menggigil gemetaran karena tidak kuat menahan mabok laut... Atau saat didalam kapal kau tidak makan selama tiga hari tiga malam, saking merasa mual dan muntah-muntah. Atau saat kita mencuri beberapa botol minuman arak dari lemari es Kapten dan awak kapal, hanya untuk mengalahkan rasa mabok laut hingga setelahnya malah mabuk benaran...
* * *
Ingatkah saat kita pergi dari Jakarta menuju Cirebon, dan kau memutuskan untuk singgah sementara di sebuah warung remang-remang di pinggir jalan... Kau mengatakan, hanya sementara untuk ngopi dan ngerokok sebentar (walau akhirnya meminum tiga botol bir). Namun, setelah terlena, kau memutuskan untuk berlanjut hingga pagi hari bersama sesosok "bidadari sesaat", dan aku, kau biarkan sendiri ditemani beberapa bidadari lainnya dalam satu bilik yang sempit... Hingga akhirnya; Ah, kenangan semalam suntuk yang benar-benar tak terlupakan...
* * *