Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Putri yang Ditukar, Sinetron yang Membosankan tapi Sangat Ditunggu Kehadirannya?

28 Februari 2011   21:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:11 5146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_92535" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu adegan antara Tuan Prabu dengan si Cantik Amira..."][/caption] Maaf, sebelumnya. Saya bukan bermaksud Promosi tentang sinetron ini atau juga Membencinya. Tapi saya heran, kenapa setiap jam 7 malam, Ibu-ibu disekitar rumah saya pada berbondong-bondong untuk menyaksikan sinetron ini. Entah apa yang bagus dengan ceritanya, atau hanya pemainnya yang tampan dan cantik-cantik? Padahal kalau melihat ceritanya, sungguh membosankan dan juga terkesan terlalu didramatisir. Belum lagi dengan judul "Putri yang ditukar", mirip sekali dengan beberapa sinetron bergenre sama (Putri yang terbuang, Anak yang tertukar, Dia bukan anakku, serta lainnya bla-bla-bla). Huuf, sungguh bikin mengantuk! Tapi mau tidak mau saya mesti melihatnya, meskipun hanya sekilas. Karena setiap saya main Komputer atau Online diruang tamu, pasti sudah ramai oleh teriakan Ibu, Adik, Sepupu, dan Saudara lainnya, bahkan Tetangga!. Sampai-sampai saya harus menutup telinga dengan Handsfree agar tidak kedengaran suaranya. Apalagi saat ada adegan Tuan Prabu marah dengan dengan Ibu Malena... Wuuish, heboh banget dah satu ruangan! Soalnya, setiap saya tanya tentang apa yang menarik dari film ini, semuanya serentak menjawab karena Tuan Prabu!!! Ya sosok Ayah dari Amira (Nikita Willy) ini memang sangat digemari oleh penonton yang rata-rata kaum Hawa. Mereka kepincut dengan tokoh yang diperankan oleh Atalarik Syah. Entah karena tampan, wajah yang dingin, atau mungkin karena mirip Indo yang tinggi dan putih. [caption id="attachment_92536" align="aligncenter" width="300" caption="Wajah tampan dan dingin Tuan Prabu yang banyak menghipnotis Penggemarnya..."]

1298924735120088204
1298924735120088204
[/caption] Kalau jalan cerita film ini sebenarnya datar-datar saja, tidak jauh berbeda dengan kebanyakan sinetron Indonesia lainnya. Kisah tentang seorang anak perempuan yang sejak lahir ditukar oleh seorang bernama Wisnu karena mempunyai dendam pribadi dengan Ayah anak tersebut (Tuan Prabu). Kemudian cerita berkembang menjadi perebutan harta, kekuasaan, serta warisan setelah datang tokoh Antagonis Irfan (Adipura). Berlanjut sampai saat ini ketika Zahira (Yasmine Wildblood), sakit parah dan mengetahui bahwa orang tuanya yang sebenarnya ternyata bukan Tuan Prabu, melainkan Ihsan (Sulthan Djorghi). Dan berkembang, terus berkembang, hingga berkembang kemudian... Malas saya cerita lagi, mending Anda melihat langsung sinetron ini setiap malam sekitar pukul 19 malam...? Gara-gara film ini pula saya harus mengungsi dari rumah setiap habis maghrib, dan TV serta Remote sudah dimonopoli oleh Ibu serta Adik. Dalam hati saya hanya bisa berdoa semoga film ini cepat tamat, karena kalau berlanjut seperti Cinta Fitri hingga beberapa tahun, bisa gawat deh nasib saya dirumah. Apalagi kalau mengikuti Kemilau Cinta Kamila yang tamat terus tayang, tamat lagi, eh kemarin tayang lagi?? Sampai-sampai oleh orang rumah, Tagline sinetron Kemilau Cinta Kamila diplesetkan dari Cinta tiada akhir, menjadi "Derita Tiada Akhir..." He he he, itulah dramatisasi sinetron Indonesia, kalau satu film sedang Ngetop, pasti banyak yang mengikutin. Dan jarang ada yang Inovatif seperti Islam KTP atau yang dahulu Lorong Waktu. Yaa, biar bagaimanapun pesimisnya kita akan perfilman Indonesia, masih ada kok sisi baiknya. Salah satunya adalah Yang Baik pasti berakhir Bahagia di akhir cerita, serta juga bisa mengalihkan (walau sekilas) sakit kepala Rakyat Indonesia dari harga-harga yang melambung tinggi dan keterpurukan moral Bangsa. Disamping itu juga, banyak yang bilang bahwa menonton Sinetron lebih baik daripada menonton sepak terjang Pemerintah beserta Institusi lainnya yang carut marut dan tak pernah Berakhir Bahagia di akhir cerita...!

* * *

Ah, saya jadi ngelantur ngomongin yang tidak-tidak. Hampir lupa bercerita, bahwa episode kemarin Tuan Prabu sudah benar-benar mengetahui dari hasil tes DNA bahwa Amira itu anak kandungnya yang selama ini tertukar... Lho??? ______________________________________________________________________________

"Maaf, saya tidak ikut-ikutan Membenci Sinetron ini apalagi Mendukung gerakan Koin. Tulisan ini hanya sekedar bercerita tentang pengalaman pribadi dirumah saya saja!"

Sumber Foto : Google dan Kapanlagi.com Sumber Tulisan : Wikipedia dan Kapanlagi.com ___________________________________________________________________________________

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun