[caption id="attachment_302054" align="aligncenter" width="525" caption="Alicia si Hammer Girl dengan dua palu yang menjadi senjata andalannya (SonyClassic)"][/caption]
Sudah sepekan berlalu sejak film The Raid 2: Berandal rilis serentak di delapan negara pada 28 Maret lalu. Hingga kini, euforia film yang menjadi sekuel dari The Raid ini sangat besar di kalangan masyarakat Indonesia. Baik di lingkungan rumah, beberapa sekolah dan sebagainya atau di media sosial seperti facebook, twitter, serta kompasiana yang aktif mengulasnya.
Bagi saya, selain adegan bak-bik-buk yang menjadi ciri khas The Raid 2. Jualan utama dari film besutan sutradara asal Wales, Gareth Evans ini adalah beberapa tokoh utama yang menjadi inti cerita. Seperti Rama (Iko Uwais) yang memerankan anggota satuan elite sekaligus agen rahasia, Uco (Arifin Putra) putra dari salah satu bos mafia yang mengangkangi Jakarta bernama Bangun (Tio Pakusodewo).
Lalu, ada Bejo (Alex Abbad) yang menjadi gangster kelas kakap sekaligus rival utama Bangun. Nah, menariknya, di kubu Bejo ini terdapat tiga tokoh yang bisa disebut legendaris dalam dunia perfilman di Indonesia: The Assasins (Cecep Arif Rahman) yang bersenjatakan karambit atau pisau pendek kecil yang melengkung, serta adik-kakak Baseball Bat Man (Very Tri Yulisman) bermodalkan pentungan, dan Alicia si Hammer Girl (Julia Estella) dengan dua palu.
Bagi saya, kehadiran mereka yang memiliki senjata anti mainstream karena berbeda dengan tokoh lainnya yang biasanya menggunakan pedang atau pistol, sangat unik. Secara jujur, saya harus mengakui tiga anak buah Bejo itu layak disandingkan dengan dedengkot di prekuelnya: Dua tangan kanan Tama Riyadi (Ray Sahetapy), yaitu Andi (Donny Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian) serta Sersan Jaka (Joe Taslim).
Jika harus memilih siapa tokoh yang penampilannya paling mengundang decak kagum dalam The Raid 2, telunjuk saya akan mengarah pada Baseball Bat Man. Sulit menjabarkan melihat aksi seorang villain yang membawa tongkat bisbol sebagai senjata andalan. Apalagi, dengan quote legendaris: "Sini bolanya!"
Kalimat tersebut yang mungkin masih bisa diingat dalam dua atau beberapa tahun ke depan sama seperti ucapan Mad Dog saat final fight dengan Sersan Jaka: "Gereget!"Â Atau, sindiran Bejo yang sangat vulgar namun mewakili Indonesia saat ini, "Politisi itu... Kasih mereka sedikit uang dan banyak selangka****."
Saya sendiri berharap, sambil menunggu The Raid 3 yang "konon"Â dirilis tahun 2016 atau 2017 dengan berpusat di Jepang yang rencananya akan mengobrak-abrik markas Yakuza klan Goto (rival Bangun). Gareth Evans bisa membuat spin-off dari adik-kakak Baseball Bat Man dan Hammer Girls.
Ya, mungkin mirip  Wolverine yang menjadi spin-off X-Men dan The Scorpions King (The Mummy Return). Atau seperti film drama kriminal terkenal lainnya dari Asia seperti The Young and Dangerous dengan banyak spin-off terkenal, yaitu Goodbye Mr. Cool dan Portland Street Blues.
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_302055" align="aligncenter" width="525" caption="Sini bolanya! - Baseball Bat Man (SonyClassic)"]
Nah, mengenai peran adik-kakak tersebut dalam The Raid 2, saya teringat dengan sosok Hammer Girl. Bukan karena peran gadis bersenjatakan palu itu diperankan salah satu aktris ternama di Indonesia yang lumayan bening. Melainkan karena, saya teringat film yang akhir 2013 lalu saya tonton, Thor: The Dark World.
Kebetulan, tokoh utamanya, Thor (Chris Hemsworth) juga menggunakan palu sebagai senjata seperti Alicia. Bedanya, Thor memakai palu berukuran raksasa (godam). Sementara, Alicia hanya memakai dua buah palu yang kecil seperti untuk memantek paku di rumah.
Setelah mencari beberapa referensi tokoh yang memakai palu sebagai senjata, saya menemukan film Korea yang dirilis 2003 silam berjudul Old Boy yang pameran utamanya juga membawa palu kecil seperti Alicia (Oh Dae-Su).
Yang lebih mencengangkan, saya mendapat fakta bahwa palu tak hanya digunakan dalam karakter fiksi di film. Tapi juga di dunia nyata. Itu setelah saya membaca berita di laman Kompas.com mengenai eksekusi hukuman mati bagi Rio Alex Bullo pada 2008 lalu. Tebak, apa senjata andalan terpidana yang telah menghilangkan empat nyawa sepanjang 1997-2001: Yaitu martil atau palu. Pantas, namanya dijuluki sebagai Rio si Martil Maut!
Kembali soal film The Raid 2. Selain tokoh Alicia (Hammer Girl), Thor, dan Oh Dae-Su yang sama-sama menggunakan palu atau martil atau godam sebagai senjata andalan. Sebagai penikmat film, kartun, fiksi, bahkan wayang. Saya mencatat banyak tokoh rekaan yang menggunakan senjata mainstream (bukan pedang atau pistol) seperti palu. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah:
Gambit (X-Men): Kartu Remi
Steve Rogers (Captain America): Tameng
Zhuge Liang (Red Cliff - Romance of the Three Kingdoms): Kipas
Son Goku (Dragon Ball): Awan
Doraemon (Doraemon): Kantong Ajaib
Andromeda Shun (Saint Seiya): Rantai
Raiden (Mortal Kombat): Topi Caping
Antonio Banderas (Desperado): Gitar
Wiro Sableng (Pendekar 212): Kapak Nagageni
Barda Mandrawata (Si Buta dari Gua Hantu): Tongkat dan Monyet
Kresna: Cakra
Arjuna (Pandawa): Keris Pulanggeni dan Panah Pasupati
Bima (Pandawa): Gada Rujakpolo
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_302056" align="aligncenter" width="491" caption="Thor dengan palu godam (marvel.com)"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_302057" align="aligncenter" width="257" caption="Wiro Sableng dengan Kapak Nagageni 2012"]
* Â Â Â * Â Â Â *
[caption id="attachment_302058" align="aligncenter" width="400" caption="Kresna dengan senjata andalan Cakra (wayang.wordpress.com)"]
* Â Â Â * Â Â Â *
* Â Â Â * Â Â Â *
Referensi:
- Tokoh The Raid 2 di Sony Classic
- Kompas.com: Menanti Detik-detik Hukuman Mati Rio Martil
* Â Â Â * Â Â Â *
Tentang The Raid Sebelumnya:
- The Raid 2: Ekspekstasi Berlebihan dari Film Gado-gado
-Â Komik The Raid, dari Warna Merah Menjadi Hitam Putih
-Â Kisah The Raid dalam Laga Barcelona Vs Chelsea
-Â Joe Taslim dan Wakil Indonesia di Hollywood
* Â Â Â * Â Â Â *
Postingan Film Sebelumnya:
-Â Magnet Titi Rajo Bintang dalam 12 Menit: Kemenangan untuk Selamanya
-Â Nostalgia Dua Dekade Jurassic Park
-Â Cinta dalam Kardus dan Ide Orisinil Sebuah Film
-Â Ironi Film Indonesia: Terasing di Negeri Sendiri
-Â James Bond Syuting di Jakarta?
-Â Catatan Film Tahun 2011: Gempuran Film Horror Berbau Esek-esek Ditengah lesunya Penonton
-Â Serunya Menyaksikan Film "Negeri 5 Menara" Bersama Kompasianer
-Â "Negeri 5 Menara" Sarat Makna dan Bukan Sekadar Film Hiburan
-Â "Negeri 5 Menara" Film yang Membuat BJ Habibie Kagum
-Â #republiktwitter, Ketika Cinta, Karir, dan Politik Berasal dari Dunia Maya
-Â Republik Twitter, Saat Jejaring Sosial Memengaruhi Kehidupan Nyata
-Â Looking For Eric: Sisi Lain Eric Cantona
* Â Â Â * Â Â Â *
Postingan Terkait:
- Bangga Jadi Orang Indonesia
-Â Mengenang Kepergian RA Kosasih, Inspirasi Komikus Indonesia
-Â Komik Petruk, Warisan Budaya Asli Indonesia
-Â Komik, Kenangan Jadul yang Tak Terlupakan
* Â Â Â * Â Â Â *
- Jakarta, 6 April 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H