Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kompas TV Ramaikan Persaingan Siaran Sepak Bola

1 September 2014   12:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:56 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14095216701688955331

[caption id="attachment_321809" align="aligncenter" width="462" caption="Jadwal siaran langsung Seri A (foto Twitter Kompas TV)"][/caption]

Akhirnya, penantian panjang sejak 23 Desember 2013 terjawab sudah. Ya, setelah sekian lama menunggu, kini penggemar sepak bola Seri A di Indonesia bisa tersenyum. Itu berkat Kompas TV yang kembali menayangkan persaingan ke-20 klub papan atas Italia. Televisi yang peluncurannya saya hadiri pada 9 September 2011 ini resmi menayangkan Seri A musim 2014/15.

Seperti yang kita ketahui, untuk pekan pertama, Kompas TV menyiarkan secara live dua pertandingan. Dimulai dengan duel runner-up Seri A musim lalu, AS Roma versus Fiorentina, Minggu (31/8) pukul 01.30 WIB. Laga selanjutnya antara AC Milan yang pada dekade 1990-an dijuluki sebagai "The Dream Team" menjamu Lazio (22.30 WIB).

Menyaksikan dua pertandingan tersebut, sebagai penggemar sepak bola, tentu saya senang. Sebab, saya dapat melihatnya di layar tv secara gratis. Cukup berbekal kopi pahit dan kacang rebus. Daripada sebelumnya ketika saya harus menonton bareng (nobar) pergi ke kafe atau convenience store yang pastinya harus merogoh kocek lebih dalam. Terlebih jika harus berlangganan tv kabel yang sudah pasti tidak murah.

Itu karena sejak "Derby della Madonnina" antara FC Internazionale melawan rival sekotanya, AC Milan, pada 23 Desember lalu tayangan Seri A musim 2013/14 tidak disiarkan lagi oleh TVRI. Padahal, televisi pelat merah alias milik pemerintah itu memiliki kontrak hingga 2015. Namun, karena ada intrik internal, salah satunya terkait penayangan konvensi calon presiden dari partai Demokrat.

Memang, setelah itu ada Indosiar yang juga menyiarkan secara gratis setiap pekannya. Tapi, apa yang dilakukan tv swasta tersebut belum cukup memuaskan dahaga penggemar calcio di Indonesia. Lantaran, Indosiar hanya menyiarkan khusus pertandingan Inter sejak Januari hingga musim kompetisi berakhir.

Kini, dengan kepastian Kompas TV menyiarkan tayangan langsung Seri A secara utuh, tentu membuat antusiasme tersendiri. Itu diungkapkan Sporst Executive Producers Kompas TV, Fajar Syahbana, kepada saya, "Dua laga itu akan mengisi tayangan eksklusif kami pada pekan pembuka Seri A. Selain itu, kami juga memiliki hak siar Bundesliga Jerman, Barca TV, Chelsea TV, dan Liverpool TV."

Nah, dengan banyaknya tayangan olahraga, khususnya sepak bola yang disiarkan televisi milik Kompas Gramedia Group itu tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah mereka memang serius bersaing dengan beberapa stasiun tv lainnya yang menayangkan sepak bola Eropa. Sebelumnya ada RCTI dengan La Liga Spanyol, SCTV (Liga Champions dan Liga Europa), dan Indosiar (Liga Primer Inggris).

Maklum, sebelumnya, Kompas TV lebih dikenal sebagai televisi yang mengutamakan tayangan edukatif nan mendidik. Mereka juga tidak latah dengan menyiarkan sinetron alay dan lawakan humor yang terkadang melecehkan. Itu sesuai dengan slogan resmi mereka, yaitu "Inspirasi Indonesia". Menurut Fajar, salah satu alasan Kompas TV menayangkan Seri A demi memperkuat brand olahraga bersama siaran Bundesliga Jerman, Barca TV, Chelsea TV, dan Liverpool TV.

"Seri A salah satu kompetisi bergengsi dan terbaik di dunia. Itu yang menjadi alasan kami untuk mengambilnya. Apalagi, di Indonesia banyak berdiri komunitas dari klub Italia dengan jumlah anggota yang besar," tutur Fajar melalui sambungan telepon.

Di sisi lain, mantan Direktur Program Berita TVRI, Irwan Hendarmin pernah mengungkapkan alasan pihaknya tidak melanjutkan tayangan Seri A meski masih memiliki kontrak. "Berhentinya TVRI menyiarkan Seri A sangat disayangkan. Sebab, dalam satu setengah musim terakhir Seri A selalu menempati rating teratas. Hanya, oleh DPR, program itu ingin dihentikan karena dinilai tidak memberikan edukasi kepada masyarakat. Padahal, untuk maju, sepak bola kita justru bisa belajar dari Italia," kata Hendarmin saat saya hubungi pada 24 Desember lalu.

Terlepas dari pro dan kontra itu, sebagai sebuah perusahaan, tentu dalam melakukan sesuatu ingin mendatangkan profit, yaitu dari sponsor dan iklan. Termasuk juga dengan Kompas TV yang kini mulai digemari masyarakat di Indonesia, khususnya di beberapa kota besar yang daerahnya terjangkau. Itu seperti yang diungkapkan Direktur Utama Kompas TV, Bimo Setyawan yang saya kutip dari Kontan.co.id, "Tidak sekadar menutupi ongkos membeli hak siar namun target pendapatan kami mencapai 25%-30% dari biaya pembelian hak siar yang kami keluarkan."

Yang pasti, untuk penggemar sepak bola Italia, kepastian Kompas TV menayangkan Seri A musim 2014/15 ini sangat diapresiasi. Sebab, dengan begitu, kita dapat melihat aksi pemain papan atas dunia secara gratis. Tidak perlu mengeluarkan kocek untuk mengikuti nobar di kafe dan langganan tv kabel, Atau menggerutu saat menyaksikan pertandingan secara streaming yang kerap terputus akibat lambatnya jaringan internet di Indonesia.

Alhasil, kini kita cukup menyediakan segelas kopi pahit atau teh dan sebungkus kacang untuk melihat aksi meliuk-liuk dari striker Roma, Francesco Totti. Atau, ikut deg-degan di depan layar kaca saat gelandang Juventus, Andrea Pirlo bersiap mengeksekusi tendangan bebas.

*       *       *

*       *       *

Referensi:
- Kompas TV Incar Pendapatan Siaran Liga Italia (Kontan.co.id)

*       *       *

Artikel Televisi Sebelumnya:
- Grand Launching Kompas TV: Detik-detik Dimulainya Acara Hingga Selesai
- Di Balik Panggung Mahakarya HUT RCTI ke-25
- Ekspansi TVRI Melalui Tayangan Olah Raga

*       *       *

- Cikini, 1 September 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun