Aku dan Hujan
Parasmu kian sendu
Muram dan kelam
Butiran kristal tampak berjatuhan
Ah, apa salahku?
Semuak itukah kau?
Lagi ...
Isakmu makin menjadi
Mencipta getar di sini
Dalam sekejap,
Air matamu membanjiri wajah piluku
Menghadirkan genangan yang tak kunjung usai
Entahlah,
Maaf telah kuucap
Agar luka tak lagi menyayat
Namun, kau masih saja terisak
Aku tahu kau hanya bertindak
Pada-Nya yang tak pernah bisa kau elak
Terkadang kau ciptakan tawa
Tetapi kini kau ciptakan luka
Meski berkali maaf telah kupinta
Akankah tawa 'kan sirna jua?
Isakmu sungguh membelenggu
Berharap senyum kembali di wajahmu
Semuak apapun kau pada lakuku
Ampunan kupinta pada Rabb-mu
Saat tetiba air menggenang di kotaku, Batang.
Pinggiran kota, 26012019.