Mohon tunggu...
Roel Faizah
Roel Faizah Mohon Tunggu... Guru - Perempuan Ilalang

Perempuan sederhana yang ingin berkarya melalui coretan pena. Berharap suatu saat masih dapat dikenal meski jantung tak lagi berdetak, meski kaki tak mampu berpijak, meski jiwa telah terpisah dari raga.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku dan Hujan

18 Oktober 2022   08:55 Diperbarui: 18 Oktober 2022   09:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dan Hujan

Parasmu kian sendu

Muram dan kelam

Butiran kristal tampak berjatuhan

Ah, apa salahku?

Semuak itukah kau?

Lagi ...

Isakmu makin menjadi

Mencipta getar di sini

Dalam sekejap,

Air matamu membanjiri wajah piluku

Menghadirkan genangan yang tak kunjung usai

Entahlah,

Maaf telah kuucap

Agar luka tak lagi menyayat

Namun, kau masih saja terisak

Aku tahu kau hanya bertindak

Pada-Nya yang tak pernah bisa kau elak

Terkadang kau ciptakan tawa

Tetapi kini kau ciptakan luka

Meski berkali maaf telah kupinta

Akankah tawa 'kan sirna jua?

Isakmu sungguh membelenggu

Berharap senyum kembali di wajahmu

Semuak apapun kau pada lakuku

Ampunan kupinta pada Rabb-mu

Saat tetiba air menggenang di kotaku, Batang.

Pinggiran kota, 26012019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun