Gojek Indonesia dibawah PT.GoTo Gojek  Indonesia sebagai salah satu pemain besar di dunia jasa On-Demand berbasis online saat ini yang memiliki lebih dari 2 juta mitra driver diseluruh Indonesia,baik mitra driver roda dua motor ataupun mobil (kita sebut Driver saja).
Dengan jumlah sebanyak itu adalah suatu hal yang tidak mungkin atau bisa disebut mustahil bila pihak manajemen Gojek mampu melayani 1 per 1 permasalahan ataupun kendala setiap driver di lapangan tiap harinya. Layanan Call Center yang disiapkan pun tidak akan mampu menampung semua kendala di lapangan dari para driver dalam waktu cepat dan bagi para Driver pun tidak memecahkan masalah karena rata-rata jawaban yang diterima dari Call Center adalah jawaban yang normatif.
Hingga akhirnya dibentuklah team Driver Engagement (DE) pada setiap cabang operasional Gojek di tiap wilayah. Team DE ini berfungsi sebagai  jembatan komunikasi antara mitra Driver dengan manajemen Gojek sebagai Aplikator yang menerima masukan,saran ataupun keluhan dari para Driver Gojek.Â
Team DE juga memiliki keterbatasan dalam menjangkau keseluruhan mitra Driver di wilayahnya sehingga cara yang paling mudah adalah dengan memiliki hubungan pada komunitas-komunitas Driver Gojek di wilayahnya itu. Setiap pemimpin ataupun orang yang berpengaruh dalam grup komunitas tersebut diajak untuk bergabung dalam suatu wadah bentukan yang disebut PKM (Pelaksana Kopdar Mitra). Dalam perjalanannya PKM sekarang berubah nama menjadi PEMANAH (Pembawa Amanah).
PEMANAH ini  berperan sebagai penyambung lidah/penerus informasi  dari team DE kepada para mitra Driver yang ada di lapangan. Mereka memiliki basis komunitas dan jaringan luas kepada para mitra Driver lain dalam komunitasnya ataupun yang tidak memiliki komunitas (Single Fighter), ditambah lagi setiap PEMANAH terkadang memiliki beberapa grup Whatsapp komunitas lainnya yang belum tergabung dalam wadah bentukan Team DE, sehingga penyebaran informasi bisa berjalan sangat cepat. Belum lagi bila anggota komunitas dari PEMANAH tersebut (disebut Taruna) memiliki grup Whatsapp komunitas lainnya pula, maka bisa dibayangkan apabila sebuah informasi keluar dari PEMANAH tersebut seperti apa penyebarannya karena terbentuknya Chain Message.
Gojek sebenarnya memiliki cara lain juga dalam penyebaran informasinya, yaitu melalui notifikasi aplikasi ataupun tulisan di social media. Namun tingkat efektifitas dan pemahaman yang di dapat para driver berbeda apabila disampaikan secara lisan. Hal ini bisa dipengaruhi karena tingkat pendidikan yang berbeda, tingkat keperdulian terhadap pesan notifikasi itu sendiri atau bisa juga karena daya tangkap yang berbeda dari manusianya sendiri.
PEMANAH dapat juga berfungsi sebagai media filter dari berbagai hoax ataupun kabar-kabar miring yang  sering beredar di kalangan Driver. Isu-isu tak bertanggung jawab yang dilontarkan oleh "orang iseng" ataupun pihak-pihak yang menjadi "barisan sakit hati".
PEMANAH juga menjadi corong penting dalam mengembangkan dan meneruskan informasi terkait promo dan kebijakan manajemen ataupun kegiatan sosial yang diadakan dari pihak manajemen.Dengan memanfaatkan luasnya jaringan dari para PEMANAH semua informasi tersebut dapat diteruskan dengan cepat.Bahkan saking cepatnya jaringan dari para PEMANAH ini terkadang ada informasi yang mereka dapatkan terlebih dahulu dibandingkan team DE yang ada di daerah-daerah.Khususnya terkait info mengenai kebijakan manajemen Gojek pusat yang baru di sebarkan di wilayah Jakarta saja misalnya.
PEMANAH membantu apabila ada driver yang mengalami kendala mengenai akun driver para anggota dalam komunitasnya (disebut sebagai Taruna) yang mana Taruna ini tidak perlu mendatangi kantor DSU Gojek di tiap wilayah,kecuali dalam beberapa kasus yang mengharuskan kunjungan ke kantor DSU Gojek.Bahkan yang ada diluar komunitas mereka pun banyak para "Single Fighter" yang meminta bantuan dari PEMANAH. Dan sebagai wujud solidaritas mereka akan dibantu tanpa harapkan imbalan apapun.
PEMANAH bersifat sebagai Volunteer, mereka tidak mendapat gaji atau insentif dari kantor Gojek.Mereka murni bertindak sebagai wujud kepedulian kepada sesama driver saja.Terkadang dari pihak manajemen ada memberi sedikit pengganti ongkos namun tidak selalu ada.Mereka bersedia meluangkan waktu mereka yang berharga untuk membantu sesama driver ataupun mendatangi kantor DSU Gojek untuk Kopdar offline apabila ada informasi yang ingin dibahas.Mereka bersedia untuk "off bid" (istilah mematikan aplikasi dan tidak mencari uang) demi menerima informasi guna membantu untuk disampaikan kepada Taruna nya.
Terkadang para PEMANAH ini malah dianggap sebagai mata-mata dari kantor Gojek oleh sesama driver (istilah jalanannya Cepu)yang berakibat mereka akan menerima sindiran atau omongan tidak enak kepada mereka.Anggapannya adalah apabila menjadi PEMANAH maka mereka akan mudah dalam mendapatkan order. Padahal dalam kenyataannya posisi PEMANAH sama seperti driver biasa yang juga perlu menghidupi keluarganya dan mencari nafkah. Akun driver mereka sama saja,bisa sulit juga dalam mencari order karena manajemen tidak memberi kekhususan kepada PEMANAH untuk hal ini.
