Spanduk lebar terbentang di tengah salah satu tembok kantor Polsek dengan tulisan besar terbaca jelas; "KAWASAN BEBAS GRATIFIKASI".
[caption id="attachment_294351" align="aligncenter" width="408" caption="Spanduk Polri di salah satu Polsek (sumber:pribadi)"][/caption]
Searching di mesin pencari terkait maksud spanduk tersebut agar dapat dijadikan acuan penulis memantapkan isi artikel, tetapi belum ada satupun berita di media-media online yang mengangkat maksud terkait spanduk tersebut.
Jika spanduk seperti itu terpasang di tingkat Polsek, penulis beranggapan terpasang juga di tingkat yang lebih tinggi seperti Polres, Polda dan Mabes Polri, artinya spanduk tersebut secara resmi terpasang di Institusi Kepolisian Indonesia. Wah !!..., gebrakan apalagi ini yang sedang dilakukan oleh Kepolisian Indonesia yang beberapa waktu lalu baru saja berganti pimpinannya.
Mengacu pada kata; "gratifikasi", di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didapat pengertian adalah; "uang hadiah kepada pegawai di luar gaji yang telah ditentukan". Maka jika kita baca isi spanduk yang bertuliskan; "Kawasan Bebas Gratifikasi", dapat kita artikan adalah; "Kawasan Bebas Uang Hadiah Kepada Pegawai Di Luar Gaji Yang Telah Ditentukan".
Kawasan yang dimaksud adalah lingkungan Kepolisian Indonesia, pegawai yang dimaksud adalah para polisi dan orang-orang yang bekerja di Kepolisian Indonesia sehingga bila arti-arti kata tersebut dirangkai menjadi satu maka didapat pengertian; "dalam lingkungan Kepolisian Indonesia, bebas uang hadiah kepada para polisi dan orang-orang yang bekerja di Kepolisian Indonesia di luar gaji yang telah ditentukan".
Dengan demikian isi dari spanduk tersebut dapat juga di artikan; "bila kita berurusan di dalam lingkungan Kepolisian Indonesia, maka kita bebas memberi atau tidak memberi uang hadiah di luar gaji yang sudah ditentukan kepada para petugas kepolisian dan orang-orang yang bekerja di Kepolisian Indonesia".
Jika seperti itu pengertiannya, maka pemikiran awal penulis yang menganggap spanduk tersebut merupakan suatu gebrakan positif dari Kepolisian Indonesia adalah salah besar, karena secara tersirat spanduk tersebut malah menjadi pe-legalitas (yang kebanyakan terjadi) atas praktek-praktek kolusi yang terjadi saat kita berurusan dengan pihak kepolisian yang sudah menjadi rahasia umum selama ini.
Penulis yakin bahwa pengertian dari isi spanduk itu tidaklah seperti yang penulis artikan, pastinya maksud yang terkandung dalam isi spanduk itu adalah; "jangan kita memberi sesuatu hadiah dalam bentuk apapun kepada petugas kepolisian saat kita mengurus sesuatu yang berkaitan dengan pihak kepolisian".
Tetapi jika memang seperti itu tujuannya, mengapa tidak membuat spanduk yang berisi kalimat yang cerdas maksud dan jelas pengertian agar tidak disalah-artikan seperti penulis mencoba untuk mensalah-artikannya di atas, atau bahkan akan disalah-artikan sendiri oleh oknum-oknum polisi yang memang gemar berkolusi.
Mengapa di dalam spanduk tersebut tidak ditulis saja seperti ini; "Kami Polisi Bersih, Tidak Menerima Hadiah Dalam Bentuk Apapun Dalam Melayani Anda", atau; "Kami Senang Melayani Anda Tetapi Tidak Senang Menerima Hadiah Dari Anda" dan banyak lagi kalimat-kalimat yang lebih cerdas maksud dan jelas pengertian dibanding hanya kalimat bersayap yang tertulis; "Kawasan Bebas Gratifikasi".
Contoh spanduk yang menurut penulis cerdas dan jelas adalah seperti ini;
[caption id="attachment_294352" align="aligncenter" width="408" caption="Spanduk BUMN (sumber:pln.co.id)"]
Terlihat cerdas maksud dan jelas pengertian, dibarengi dengan sikap, tindakan dan langkah pasti yang dilakukan oleh para pegawainya dalam mengaplikasikan kebijakan dari slogan mereka tersebut seperti pengalaman yang penulis pernah alami saat berurusan dengan BUMN tersebut.
Kembali pada konteks semula, penulis meyakini niat besar dari Kepolisian Indonesia yang ingin disampaikan dalam spanduk tersebut adalah, mereka ingin menjadi bersih saat bekerja dalam melayani masyarakat sehingga diharapkan citra Kepolisian Indonesia dapat menjadi baik dan dipercaya oleh masyarkat.
Suatu niat yang baik dan wajib kita dukung serta apresiasi, walau itu tidak mudah karena carut marut masalah (contoh 1, contoh 2, contoh 3 dan lain-lain) di tubuh mereka sendiri yang kerap terjadi, tetapi tidaklah juga menjadi hal yang tidak mungkin terwujud bila Kepolisian Indonesia menjadi Institusi Kepolisian yang bersih, bercitra baik di masyarakat, dipercaya oleh masyarakat, disayangi oleh masyarakat karena memiliki petugas-petugas polisi dan pegawai yang profesional, jujur, bersih dan amanah dalam melakukan tugas dan tanggung jawab dalam melayani masyarakat.
Tujuan dan keinginan tersebut dapat di awali dengan merubah isi dari spanduk dengan slogan yang cerdas maksud dan jelas pengertian kepada masyarakat, tanamkan maksud dan tujuan slogan tersebut kepada seluruh jajaran Kepolisian Indonesia dari mulai Kapolri hingga jajaran terbawah kemudian aplikasikan dengan jelas dan nyata dalam sikap, tindakan dan langkah pasti saat melayani masyarakat yang membutuhkan, maka diharapkan akan terwujud Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bersih dari segala macam masalah yang ada saat ini.... Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H