Mohon tunggu...
Khafid Abdillah
Khafid Abdillah Mohon Tunggu... wiraswasta -

Tidak berhenti untuk terus Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Sekelumit Cerita Pedagang krupuk Keliling

7 April 2015   22:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:24 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau begitu ia bersyukur bisa menyekolahkan anaknya sampai selesai kuliah. Semua anaknya tiga-tiganya perempuan. Anak pertama yang sudah sarjana menikah dengan orang sekampung yang kini juga berprofesi sebagai pedagang krupuk keliling di Jakarta ini (dia menerangkan tidak begitu jelas daerah mana). Yang kedua sedang menyelesaikan skripsi. Sedang yang ketiga masih duduk kelas dua SMA.

Begitulah bincang-bincang saya dengan Pak Rodili, yang istrinya berprofesi jadi guru dan sudah diangkat sebagai pegawai negeri. "ekonomi saya, terbantu juga dengan istri saya. Padahal dulu, penghasilan krupuk lebih besar daripada istrinya dulu waktu masih 'ngarya'" ujar Pak Rodili kemudian. Apapun profesinya, yang penting halal pak Rodili, ujarku dalam hati. (pcded.070415)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun