Awalnya saia membuka Facebook, di time line nongol up date status @Dede Sulaiman Rich yang lagi ketiban rejeki nomplok. Produk Chocohut-nya yang ditag UKM (Usaha Kreatif Milyaran) direspon positif oleh para facebooker. Omzetnya dari hari ke hari luar biasa...(hmm.. mo nyatroni markasnya suhu Dede gak kelakon2. Kapan saatnya pasti sampe :v)
Dari update status @Dede S R lah yang menyenggol @Kacang Ceria, entah kenapa membuat mataku tertarik meng-add @ Kacang Ceria. Lalu saia imbokan bahwa saia tertarik memasarkan produknya, "monggo..." balasnya.
Saia tanya nomer hp-nya. Gak dibalas...eh rupanya di profil ada nomer hp-nya. Saia coba hubungi,
"Di Trayeman, mas" jawabnya waktu saia tanya di mana alamatnya. Alisku sedikit mengernyit.
"Pokoknya jenengan lampu lalulintas perempatan Trayeman belok kiri kalo dari arah selatan. Kalo dari arah timur perlintasan rel kereta, lurus terus ke arah barat. Nanti sebelum indomaret belok kiri"
"ya,ya. saia tahu"
Dengan motor pinjeman kawan, saia meluncur ke si empunya Kacang Ceria. Saia pilih jalan raya margasari - Jatibarang daripada Margasari - Tegal. Karena saia merasa lebih dekat dan jalanan lancar, tidak semrawut.
Di bundaran patung obor Pakembaran, Slawi. Saia belok kiri lurus melewati stadion Tri Sanja, mentok di ujung jalan ada belokan lurus ke arah perempatan Trayeman. Saia berhenti di perempatan indomaret (sebelum perempatan Trayeman). Saia nyeberang belok kanan arah selatan. Beberapa meter kemudian ada plang Kacang Bogares.
"Mbak, mbak, kenal mas marto yang punya Kacang Ceria?" tanyaku, mencegat perempuan yang kebetulan berpapasan denganku.
" Warmo, mas" kata mbaknya membetulkan (...hmm sori mas, tadi di hp kedengarannya marto), "itu mas, masuk gang lurus," hmm.. saia lihat mobil kayaknya bisa masuk..
Dengan menyeberang, saia langsung masuk mengikuti tanda arah ke Kacang Ceria, milik mas Warmo. Saia parkirkan motor di sisi rumahnya, yang rupanya sebagai tempat produksi kacang bogares, terlihat ada karyawan yang sedang sibuk.