Mohon tunggu...
Siti Rodliyah Eka Agustina
Siti Rodliyah Eka Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Man Jadda Wajada

Suka nulis yang ringan-ringan, yang berat biar yang lain aja :)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sekelumit Kisah Menjelang Kuliah Kerja Nyata, Malang atau Malaysia?

5 September 2023   13:16 Diperbarui: 6 Januari 2024   07:49 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN, kalau mendengar kata itu apa yang terpikirkan di benak kalian? Pasti jawaban kalian beragam, aku prediksi anak-anak muda banyak yang kepikiran tentang cinlok wkwkwk. Ya, nggak salah sih, survei (dari mulut ke mulut) membuktikan banyak kawula muda yang menemukan jodohnya semasa KKN.

Saat dihadapkan masa-masa menjelang KKN umumnya ada dua perasaan yang menghantui, merasa sedih karena harus jauh ninggalin tempat tinggal atau orang tua, dan merasa bersemangat karena bisa keluar (jalan-jalan). Syukur-syukur kalau tempat KKN dekat dengan tempat tinggal, tapi vibesnya kurang kerasa nggak sih kalo kayak gitu? 

Ya, pada intinya preferensi masing-masing mahasiswa emang beda-beda ya. Satu hal yang pasti adalah KKN merupakan momen yang hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa jenjang S1. Kalau S2 atau S3? Sudah tidak ada ya bestie. Jadi, mikirnya tuh KKN harus bener-bener dinikmati karena terjadi sekali seumur hidup. Kecuali kalo kamu ambil S1-nya dua kali, ya, beda lagi ceritanya hehehe.

Oleh sebab itu, pihak kampus menawarkan program KKN yang beragam, mulai dari yang reguler, kolaborasi, nasional hingga internasional. Mau dibawa kemana KKN kita? Kalo kalian suka hal-hal yang menantang dan melatih kemampuan diri, maka program di luar KKN reguler adalah jawabannya. Mengapa? Karena di luar program KKN reguler kalian harus melewati serangkaian seleksi yang disesuaikan dengan kebijakan kampus kalian.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya saat itu menyediakan kuota bagi mahasiswa yang berminat mengikuti KKN Internasional dengan tujuan ke Malaysia dan Thailand. Program KKN yang ditawarkan adalah KKN yang terintegrasi dengan PLP atau magang ala anak pendidikan.

Program tersebut membuat saya tergiur, apalagi di tahun-tahun sebelumnya tidak ada program KKN semacam ini. Gas lah saya mendaftar setelah berpikir cukup panjang, awalnya agak ragu namun akhirnya saya memilih untuk mengikutinya. Saat itu aku juga disibukkan dengan seleksi lomba dan kegiatan lainnya, ya, tahulah ujung-ujungnya gimana, mepet deadline dong.

Hal-hal yang dipersiapkan tentu saja mental dan berkas-berkas seperti transkrip nilai dan surat rekomendasi dari kaprodi serta dosen microteaching karena program KKN integratif ini hanya bisa diikuti oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Bu kaprodi dan sekprodi saat itu sangat mendukung aku karena setiap prodi akan diambil satu orang untuk mendapatkan beasiswa.

Noted beasiswa yang ditawarkan oleh fakultas saat itu hanya tiket pulang pergi, selain itu (biaya akomodasi, paspor, dan lain-lain) ya bayar sendiri. Sejak awal aku sudah mengetahui dan mencari tahu terkait estimasi pengeluaran di negara tujuan, aku sih mikirnya kalau beneran keterima gapapa dah dapat bantuan tiket pulang pergi daripada nggak dapat sama sekali.

Setelah melewati tahap seleksi berkas, alhamdulillah aku lolos dan melanjutkan ke tahap wawancara. Beberapa hari sebelumnya aku sudah berlatih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan saat seleksi program kampus ke luar negeri, tentunya menggunakan bahasa Inggris karena program internasional. 

Ternyata oh ternyata, wawancaranya pake bahasa Inggris dan bahasa Arab dong huhuhu. Jujur, saat itu bahasa asing yang cukup aku kuasai adalah bahasa Inggris dan aku kira bisa memilih salah satu. Terus gimana dengan wawancara bahasa Arab saya? Walhasil pertanyaan-pertanyaan bahasa Arab ku lampaui dengan haha hihi (nggak tahu artinya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun