Mohon tunggu...
Siti Rodliyah Eka Agustina
Siti Rodliyah Eka Agustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Man Jadda Wajada

Suka nulis yang ringan-ringan, yang berat biar yang lain aja :)

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Enola Holmes 2: Perjuangan Detektif Berbalut Feminisme

7 Desember 2022   07:16 Diperbarui: 7 Desember 2022   07:30 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eudoria Holmes, Enola Holmes, dan Edith

Dengan kecerdasannya, Enola berhasil menemukan tempat penyimpanan berkas-berkas bukti kasusnya. Sarah tiba-tiba muncul dan menyatakan bahwa berkas-berkas itu adalah bukti konspirasi dan korupsi yang dilakukan oleh Henry Lyon serta Charles McIntyre.

Namun misi mereka dihadang oleh Grail dan anak buahnya yang tiba-tiba datang menyerang. Enola, Tewkesbury, Sherlock, dan Sarah bekerja sama untuk lari dari kepungan Grail, nahas dokumen yang dicari selama ini berhasil dibakar untuk menghilangkan bukti.

Di kemudian hari, Sarah memberanikan diri untuk mengajak rekan kerja di pabrik korek api untuk keluar dari pekerjaan mereka. Hal ini tak lain karena faktor bahan-bahan yang digunakan pabrik bisa menyebabkan kematian. Sarah tak ingin ada korban berikutnya.

Awalnya Sarah tak mendapatkan suara, namun si kecil Bessie berhasil mengumpulkan suara dengan menghentakkan kaki di lantai. Mereka berbondong-bondong keluar dari pabrik dan memutuskan untuk tidak lagi bekerja di sana.

Enola Holmes 2 adalah film detektif karya Harry Bradbeer yang dirilis sebagai original film Netflix pada 4 November 2022.

Millie Bobby Brown kembali memerankan karakter utama dan didampingi Henry Cavill sebagai kakak Enola, yaitu Sherlock Holmes. Selain keduanya, film tersebut juga turut diperankan oleh Louis Partridge, Helena Bonham Carter, Adeel Akhtar, Susie Wokoma, dan Hannah Dodd.

Disamping kisah perjalanan detektif yang berusaha memecahkan sebuah kasus, film ini juga menceritakan tentang perjuangan kaum perempuan untuk mendapatkan kesetaraan di era Victoria, sebuah kisah klasik bergenre misteri yang dibalut feminisme menambah keunggulan alur cerita film ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun