Konsep Merdeka Belajar
Konsep 'Merdeka Belajar' merupakan konsep yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia saat ini, yaitu Mas Nadiem Makarim. Sesuai dengan namanya yang mengandung unsur merdeka, dalam implementasinya diharapkan peserta didik bisa memiliki kemerdekaan untuk mengakses ilmu pengetahuan dan bisa belajar sesuai dengan minat yang mereka miliki.
Disamping itu, seorang guru juga harus memiliki kejelian untuk bisa menerjemahkan konsep ini. Karena dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan untuk menentukan sendiri cara terbaik dalam proses belajar mengajar. Guru harus memiliki kreatifitas untuk bisa menerapkan konsep ini secara maksimal.
Dalam implementasinya saat ini, konsep merdeka belajar memang belum bisa diterapkan secara maksimal dikarenakan beberapa faktor, diantaranya yaitu kualitas sumber daya manusia dan infrastruktur pendidikan yang kurang merata. Namun, hal ini memang tidak bisa dipungkiri, solusinya adalah bagaimana agar kita bisa mengatasinya. Jika tidak saat ini melakukan perubahan menuju kemajuan, mau kapan lagi?
Keterkaitan Antara Progresivisme dan Konsep Merdeka Belajar
Aliran Progresivisme merupakan aliran filsafat yang lahir dan sangat berpengaruh pada abad ke-20. Pengaruhnya dapat dirasakan di seluruh dunia hingga mendorong usaha pembaharuan di dalam lapangan pendidikan. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar saat ini suatu hari memiliki kemungkinan tidak benar karena zaman selalu mengalami perubahan.
Konsep aliran progresivisme John Dewey memiliki tujuan dan arah yang serupa dengan konsep 'merdeka belajar' yang telah diterapkan oleh pemerintah saat ini. Dua-duanya menawarkan kemerdekaan dan keleluasaan kepada peserta didik untuk menggali ilmu pengetahuan dan memilih pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.Â
Selain itu, konsep ini menawarkan kemerdekaan bagi guru untuk mengembangkan kreatifitas dalam mengajar dan melihat potensi pada masing-masing peserta didik. Lembaga pendidikan juga memiliki kemerdekaan untuk mengekplorasi potensi peserta didiknya secara maksimal.
Konsep merdeka belajar merupakan salah satu bentuk implementasi aliran progresivisme yang memandang bahwa pendidikan merupakan wadah untuk mencetak anak didik yang memiliki kualitas dan terus berprogres sebagai generasi yang akan menjawab tantangan perubahan zaman. Kedepannya diharapkan mampu memberikan feedback positif secara langsung terhadap kemajuan bangsa dan negara.
Simpulan
Aliran progresivisme menghendaki adanya perubahan yang lebih baik dalam pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu, filsafat pendidikan progresivisme menuntut peserta didiknya untuk selalu berprogres, bertindak konstruktif, berfikir inovatif, dan bergerak secara aktif. Hal ini sejalan dengan konsep merdeka belajar yang diterapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini yang memberikan kemerdekaan pendidikan bagi peserta didik, guru serta lembaga pendidikan.