Mohon tunggu...
Muhammad Rodinal Khair Khasri
Muhammad Rodinal Khair Khasri Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Peneliti di Collective Academia/ Co-Founder/ Koordinator Bidang Religious dan Cultural Studies; Alumnus Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada; sekarang berdomisili di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pengantar Hermeneutika Gadamer

25 Maret 2020   14:45 Diperbarui: 25 Maret 2020   15:05 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan antara "memahami" dan "interpretasi" merupakan salah satu bagian di dalam permasalahan yang hendak dicari solusinya di dalam hermeneutika. Sebagai contohnya kita bisa lihat pada revisi aplikasi dari skriptur di dalam ke-imaman Kristiani yang sekarang terlihat sangat berbeda dari pemahaman sejarah dan teologis tentangnya.

Di dalam pembahasan mengenai refleksi diri kita, kita harus memperhatikan bahwa proses "memahami" selalu mengandung hal seperti di dalam memahami sebuah teks klasik agar sesuai dengan situasi interpreter di masa kini. Dari situlah kita bisa melihat bahwa tidak hanya "memahami" dan "interpretasi" saja yang berlangsung di dalam proses memahami, namun juga melibatkan aplikasi yang merupakan satu kesatuan proses (Gadamer, 2004a:306-307).

Keterikatan subjek dalam proses pemahamannya tentang sesuatu dengan cakrawala berpikirnya, berimplikasi juga pada klaim-klaim hermeneutik. Bagaimanapun klaim-klaim hermeneutik terlihat sangat bisa untuk menjadi klop, hal itu hanya bisa terjadi di dalam pengetahuan yang tak terbatas, yakni di dalam kesatuan yang dalam dari keseluruhan tradisi dengan kekinian (Gadamer, 2004a:337). Inilah yang disebut sebagai fusi cakrawala.

Refferensi

Gadamer, Hans-Georg. 1977. Philosophical Hermeneutics. Translated and edited by Linge, David E. Barkeley: University of California Press.

Gadamer, Hans-Georg. 2004. Truth and Method. Edited by Joel Weinsheimer and Donald G Marshall. Second, Re. London: Continuum.

Khasri, M. R. K. (2019). Peran Subjek dalam Pemikiran Transformatif Kuntowijoyo Menurut Perspektif Hans-Georg Gadamer (Thesis). Yogyakarta.

Muzir, Inyiak Ridwan. 2008.  Hermeneutika Filosofis Hans-Georg Gadamer. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Palmer, Richard E. 2005. "Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi." Translated by Musnur, Hery & Damanhuri, Muhammed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Siswanto, Joko. (2016). Horizon Hermeneutika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sitharesmi, Riana Diah. (2018). "Bedoyo-Legong Calonarang Karya Retno Meruti Dan Bulantrisna Djelantik Dalam Perspektif Hermeneutika Hans-Georg Gadamer Relevansinya Dengan Estetika Seni Pascamodern." (Disertasi). S3 Program Studi Ilmu Filsafat Universitas Gadjah Mada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun