Mohon tunggu...
Nurfitri Rodhiyati Saputri
Nurfitri Rodhiyati Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas Muhammadiyah surakarta, program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Mahasiswi, suka buku

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

PMO dan Bagaimana Menanggapinya

20 Juli 2024   15:00 Diperbarui: 20 Juli 2024   19:09 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

2. Membatasi segala akses yang memicu munculnya pornografi. Yaitu dengan memblokir semua akses entah itu dari segi video atau apapun yang dimana berisi konten-konten yang buruk.

3. Mengelola waktu sebaiknya. Mulailah mengurangi waktu didepan layar hp dan menggantinya dengan kegiatan yang lebih baik. Seperti melakukan hobi positif, ataupun melakukan kegiatan bersama dengan teman, keluarga dan orang-orang yang  dicintai. Hal ini dapat mengurangi rasa kesepian dan kejenuhan.

4. Mengelola pikiran dan emosi. Emosi dan stress adalah salah satu faktor munculnya pmo.  Mulailah dengan melakukan olahraga atau yoga untuk mengelola emosi. Bisa juga dengan cara menulis jurnal atau catatan sebagai perantara dalam menyalurkan perasaan dan emosi. 

5. Melakukan pendekatan dengan kesehatan mental. Yaitu dengan melakukan konseling atau terapi. Bisa juga melakukannya dengan orang-orang terdekat yang memahami keadaan tanpa menghakimi.

6. Memperkuat diri dengan motivasi  dan komitmen akan suatu hal. Tetap fokus dengan alasan mengapa harus berhenti dengan kebiasaan ini. Dan juga menguatkan tujuan sebagai acuan dan arah untuk menjadi lebih baik.

Jangan hakimi dirimu dengan adanya kesalahan. Kekecewaan yang berlebihan menjadikan kamu lelah untuk berubah.Teruslah mencoba untuk berubah menjadi lebih baik. Hingga kita sampai diposisi dimana kita capek untuk berbuat dosa. Gak apa-apa, semua orang pernah melakukan dosa. Semua manusia adalah pendosa. Dan sebaik-baik pendosa adalah mereka yang bertaubat dan mencoba menjadi lebih baik. Jangan takut dan sedih. Hidayah tidak datang sendiri, kadang diri sendiri yang harus menjemputnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun