Saya menulis ini karena senang melihat tingkah laku Briptu Norman yang kocak itu. Bagaimana tidak, sebelumnya saya melihat video yang sangat miris dialami oleh Polisi kita yakni peristiwa Cendrawasih 2 tahun silam. Benar-benar kejadian dan peristiwa yang sangat menyayat hati, bagaimana tidak, masyarakat yg selama ini di lindungi, rakyat yg selama ini di layani, membalas semuanya dengan hal yang sangat tidak manusiawi.
Sebelum sampai opini saya di bawah, alangkah baiknya saya review dulu sedikit tentang Polisi juga manusia.
Inilah video tragedi Cendrawasih
Saya tidak tega melihat video ini sampai habis. Begitu kejamnya masyarakat kita, dan begitu melekatnya paradigma sempit kita terhadap polisi.
Namun, beberapa hari lalu, kita telah dihibur oleh seorang polisi Gorontalo, Briptu Norman sebutan populernya saat ini. Di tangan beliau, kengerian Cendrawasih seakan-akan pecah melepaskan ketegangan berganti dunia yang sedikit menghibur dan melegakan.
Ternyata.. Briptu Norman Kamaru tidak jadi diberi sanksi sebab ternyata yang bersangkutan melakukan itu tidak saat jam dinas. "Saya kira itu kreasi seorang Polisi dan perlu dipupuk," menurut Irjen Pol. Anton Bahrul Alam.
Saya sendiri senang sekali mendengar pernyataan itu yang akhirnya Briptu Norman tidak jadi diberi sanksi. Berikut video pernyataan Irjen Pol. Anton Bahrul.
Tapi, ada sanksi tersendiri untuk Briptu Norman. Ini cuplikannya..
Menyanyi di depan teman-temannya. Begitu kiranya hukuman tersebut dijatuhkan kepada Briptu Norman. Hore!
Dan beberapa hari kemudian setelah hukuman dibatalkan.. Briptu Norman Kamaru kembali me-launching action-nya yang ke-dua. Langsung cek saja.
OPINI SAYA :
Dua kejadian di atas saling kontradiksi. Sebuah video menunjukkan bahwa Polisi itu nampak sangat serius, disipin, bersikap militer dan keras. Namun, di video-video berikutnya menunjukkan bahwa Polisi itu lucu, kocak, menyenangkan, heboh dan sama seperti kita. Sifat keras tapi kadang menghibur dan bersahabat itu merupakan bukti bahwa Polisi pun juga manusia seperti kita. Polisi bisa sangat disiplin, pun bisa sangat mengundang tawa. Polisi sangat keras, pun Polisi itu lucu. Polisi bisa berkarya. Esensinya, Polisi hanyalah manusia yang bertugas mengayomi, melindungi dan melayani manusia lain, dalam hal ini adalah masyarakat.
Rupanya, Briptu Norman telah berhasil merubah paradigma masyarakat Indonesia yang benci pada Polisi menjadi senang dan terhibur dengan Polisi, yang senang menjadi lebih tersenyum dengan kehadiran Polisi di sekitar kita. Briptu Norman secara tidak langsung telah mewakili Polisi untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat Indonesia melalui video-video Youtube-nya, terlepas apakah proses pendekatan itu dilakukan tidak sengaja atau memang video-video ini adalah strategi Polisi atau Briptu Norman itu sendiri untuk melakukan pendekatan tersebut.
Selamat dan sukses untuk Briptu Norman. Ada banyak teman yang menunggu action ketiganya.
Sedikit rekomendasi untuk Briptu Norman supaya diangkat menjadi POLISI YOUTUBE. Sukses!
Rodez, 10 April 2011, Kosan SKB212
Smangad!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H