Mohon tunggu...
R Jannah
R Jannah Mohon Tunggu... Jurnalis - Pembelajar

Menuliskan apa yang terpikirkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secukupnya

27 April 2022   10:55 Diperbarui: 27 April 2022   11:00 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinar surya menatap lengkung wajah yang sedang murung

Cerahnya mendung membuat parasnya yang tergugu tampak begitu jelas

Garis-garis keabadian terlihat tanpa bisa disamarkan

Ledakan emosi semakin menjadi saat kobaran api menyulut solar yang sedang terombang-ambing sebab angin

Terjadilah ledakan-ledakan tanpa ada yang bisa memadamkan


Tatapan penuh heran muncul dari sekitar

Ribuan pasang mata menyaksikan deburan-deburannya

Tidak ingatkah pada pertemuan yang meninggalkan indah

Tidak ingatkah dengan senyum yang selalu merekah

Dan pertemuan dengan takdir-takdir indah lainnya


Detik ini semua hambar, hilang dan mungkin akan menjadi kenangan

Kenangan terburuk sebab berpisah tanpa kata-kata sudah

Menangis sewajarnya, kecewa pun secukupnya selebihnya kembalikan pada Dia sang pemberi segala, yang siap menggantikan kecewa dengan banyak bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun