Saya menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat di Indonesia sudah semakin cerdas dalam memilih kosmetik, bukan hanya sekedar 'cocok-cocokan' saja tapi juga 'halal dan kebaikannya'. Bisa dikatakan bahwa kosmetik halal kini merajai pasar kosmetik lokal.
Ada banyak desainer pakaian muslim Indonesia yang kini mengeluarkan brand sendiri diantaranya Ria Miranda, Dian Pelangi, Jenahara, Restu Anggraini, Vivi Zubedi, Zaskia Sungkar, beberapa dari mereka bahkan sudah mengikuti acara International Fashion Showcase, sebuah program kunci dari gelaran London Fashion Week. Pakaian muslim rancangan desainer Indonesia makin dikenal dan diperhitungkan di kancah internasional.
Obat-obatan seperti halnya makanan dan minuman ada juga yang dikonsumsi bukan hanya obat luar, sehingga tingkat kepentingan halalnya juga menjadi penting bagi masyarakat. Sayangnya memang, masih banyak obat-obatan yang belum memerhatikan kehalalannya. Karena itu, paling tidak saya akan menghindari obat yang mengandung alkohol meskipun disebut berkhasiat dan sangat ampuh, sebisa mungkin membaca kandungann yang tertera di kemasannya agar tidak terjebak pada hal-hal yang tidak aman dan tidak baik untuk jasmani dan rohani saya.
BPOM sebagai lembaga yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan Obat dan Makanan juga ikut terlibat dalam pelaksanaan UU JPH. BPOM telah bekerjasama dengan Kementerian Agama dan MUI dalam mendukung pemberlakuan UU tersebut yakni dengan bertanggung jawab memastikan pemenuhan aspek thoyyib melalui kegiatan evaluasi terhadap keamanan, manfaat, dan mutu produk sebelum beredar (pre-market evaluation) dan pengawasan selama produk di peredaran (post-market vigilance). Obat dan makanan wajib bersertifikasi halal pada tahun 2019. Hal ini menunjukkan bahwa industri halal di Indonesia akan terus berkembang hingga menuju taraf industri halal dunia.
Masyarakat yang mulai paham tentang betapi 'manusiawi'nya prinsip bagi hasil tentu akan memilih perbankan syariah. Dengan potensi jumlah penduduk muslim yang tinggi di Indonesia tentu akan ikut meningkatkan industri halal di Indonesia sekaligus dapat meningkatkan kerjasama keuangan berbasis ekonomi dan bisnis yang produktif dengan negara-negara dengan prinsip yang sama seperti Arab Saudi, Turki dan negara lainnya.
Bicara sektor hiburan dan travel, Indonesia dikenal dengan berbagai keindahan alam dan wisata religi lainnya. Wilayah Indonesia dari Timur hingga ke Barat dilengkapi dengan keindahan alam dan masjid-masjid indah seperti masjid Dian Al-Mahri, Masjid Raya Makassar, Masjid Baiturrahman Aceh dan masjid lainnya. Belum lagi tersedia hotel-hotel yang berstandar internasional yang sangat layak untuk turis mancanegara. Hal tersebut dapat menjadi peluang industri sektor hiburan di Indonesia yang dapat mendatangkan berbagai turis dari mancanegara.
Kalau sudah begini, sepertinya industri halal Indonesia siap masuk ke kancah internasional, karena dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, kekayaan dan keindahan alam serta dukungan berbagai pihak mulai dari peraturan dan kebijakan pemerintah (Kementerian Agama, BPOM, MUI, BPJPH) hingga peningkatan kesadaran masyarakat perubahan halal lifestyle dan teknologi informasi yang tersedia, semuanya itu dapat menjadi kekuatan Indonesia menuju pusat industri halal terbesar di dunia. Karena industri halal pada dasarnya bukan saja baik untuk jasmani tetapi juga rohani sekaligus baik untuk semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H