Mohon tunggu...
Rodame Napitupulu
Rodame Napitupulu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Seorang ibu, memiliki tiga orang anak, senang menulis dan ingin berbagi melalui tulisan. Kini berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Salam sehat dan sukses selalu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Harapan itu Ada Bersama BPJS Ketenagakerjaan

6 Januari 2016   22:36 Diperbarui: 6 Januari 2016   22:48 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta BPJS Ketenagakerjaan pun, sangat nyaman menunggu giliran klaim-nya, ruangannya adem dilengkapi dengan AC, semua peserta dapat sambil menikmati sajian di televisi juga membaca koran yang disediakan oleh kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan kota Padang Sidempuan Sumatera Utara.

[caption caption="Peserta BPJS Ketenagakerjaan Menunggu Giliran Klaim dengan Nyaman (Dok.pri)"]

[/caption]

Menurut saya, iuran tersebut cukup memudahkan dan meringkankan siapapun karena sangat tergantung pada kemampuan masing-masing peserta. Saya pun akhirnya resmi tercatat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Kuitansi berikut ini bukti validnya. Berhubung kartunya belum jadi, saya harus menunggu 3 hari kerja, jadilah kuitansi ini yang menjadi pegangannya saya saat mengambil kartu BPJS Ketenagakerjaan di kantor cabang kota Padang Sidempuan tersebut.

[caption caption="Kuitansi Bukti Resmi Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Pekerja Bukan Penerima Upah (Dok.pri)"]

[/caption]

Nah, kalau sudah jadi kira-kira seperti ini penampakan kartu BPJS Ketenagakerjaan saya nanti, bedanya nanti akan ada tertulis BPU (Bukan Penerima Upah) bagi peserta mandiri yang tidak mendaftar melalui perusahaan.

[caption caption="Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan Pekerja Penerima Upah Milik Sahabat (Dok.pri)"]

[/caption]

Alhamdulillah, BPJS Ketenagakerjaan membawa harapan untuk saya dan kita semua. Saya yang peduli masa depan anak-anak saya kelak, merasa tertolong berkat adanya BPJS Ketenagakerjaan ini. Satu kartu yang melindungi semua dan membawa keuntungan hingga ke ahli waris kita kelak. Iurannya yang ringan tersebut membuat saya tidak pakai pikir panjang untuk bilang “ya, saya bersedia menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan”. Saya yang awalnya merasa bingung cara mendaftar karena beda domisili dengan KTP, bingung masalah iurannya karena takut mahal, sekarang justru bersemangat mengajak rekan kerja dan orang sekitar saya untuk ikut bergabung menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Saya merasa bahagia karena telah menunaikan kewajiban saya sebagai orangtua dan seorang pekerja yang membantu pemasukan keluarga.

Jadi, sudahkah anda peduli dengan masa depan anda dan keluarga?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun