MANBESAK
Dulu di mata waktu yang ranumÂ
Jauh di jejak-jejak sunyi sang waktu
Engkau terbang menanjak langit
Melantunkan kidung murni para leluhurÂ
Suara-suara merdu anak negeriÂ
Berkumandang penuh warna bahasa emasÂ
Menyatu dalam nyanyian Cenderawasih
Pelipur lara dukaluka pribumi Papua
Ketika tragedi datang silih bergantiÂ
Di kala kebebasan di bungkam mematungÂ
Luka-luka perjuangan menganga perihÂ
Menjelma kematian tak wajar anak negeriÂ
Namun...Â
Suaramu tak pernah bersandar jedah
Menyanyikan kebebasan, melagukan penindasan
Yang tiada berujung hingga kiniÂ
Di atas tanah pusaka, negeri matahari terbit
Manbesak...Â
Empat puluh tiga tahun, berlaluÂ
Namun bara semangat patriotikmuÂ
Membakar habis sudah jiwa kami
Kini, ratusan tiang muda seniman Papua
Telah lahir dimana-manaÂ
Manbesak....
Dikau Sang Maestro Orkes Papua Penyejuk jiwa, penghibur duka
legenda Seniman pelukis cerita hidupÂ
Tentang negeri seribu satu misteri....Â
Selamat ulang tahun,Â
Manbesak....
Jenario
Sarmi, Tanjung Tewen, 05 Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H