Apakah Jokowi akan memimpin dengan sempurna? Saya rasa tidak mungkin.
Namun pengamatan dan informasi yang kita baca, kita melihat persinggungan dan pengelompokkan, yang cukup berbeda.
Di kelompok yang satu,penuh ormas bernilai kekerasan dan partai yang bermasalah yangmana hingga ketumnya dijadikan tersangka KPK. Disatu sisi, sahabat saya memberitahukan, bahwa para ormas tersebut memberikan dukungan, dan tidak diminta. Masakkan didukung sebuah ormas,maka muncul penolakkan? Gak sopan khan menolak dukungan orang. Bagi saya,bilamana didukung oleh suatu kelompok yang menentang minoritas dan juga bergaya diatas hukum, ada saatnya harus menolak atau mendiamkan.
Mendapatkan dukungan selalu berujung transaksional. Apakah PDI-P tidak akan ada politik transaksional sebagaimana diucapkan diberbagai kesempatan? Saya rasa tidak dapat dipercaya 100%. Namun dengan hanya memiliki "grup" kecil dan berjanji tidak akan transaksional, maka secara otomatis mempersulit (PDIP)untuk bertransaksional dengan mudah,yang berujung merugikan Rakyat.
Disisi yang lain, kubu yang penuh partai dan penuh dukungan ormas, serta sudah mengumbar posisi khusus bagi para pendukungnya, tentu pada dirinya sendiri sudah mengikatkan dirinya pada kegiatan transaksional. Sangat disayangkan,karena ini menghilangkan atau mengecilkan kemungkinan menempatkan orang yang benar pada posisi yang tepat.
Beberapa tahun sebelum Jokowi menjadi gubernur DKI,saya sudah mendapatkan testimoni dari sahabat saya di Solo,bahwa mereka memiliki walikota yang bagus dan disukai rakyat. Kemudian sejarah mencatat bahwa dia menjadi Gubernur DKI.
Apakah dia tegas ? Apakah dia pernah mendaki gunung? Apakah dia ganteng ? Serta masih banyak apakah yang lain..... Merupakan pertanyaan yang tersirat dan muncul diberbagai pembicaraan.
Namun yang lupa ditanyakan, apakah dia orang yang sadar dirinya ada dibawah hukum dan mencoba melaksanakan hukum yang ada ? Merupakan hal yang perlu dikaji dan menjadi salah satu dasar saya memilih Jokowi.
Jokowi didalam dia menjabat , baik di swasta ataupun pemerintahan, tidak pernah dipecat dan malah "dipromosikan" oleh rakyat. Ketika Lurah Susan disuruh pindah karena dia Kristen, Jokowi dan Ahok , patuh kepada hukum dan peraturan, dengan membela Lurah Susan. Karena pada dasarnya hukum di negara ini, tidak mendiskriminasikan seorang pejabat karena faktor SARA.
Seseorang dikatakan tegas karena dia patuh kepada hukum, bukan karena dia diatas hukum. Tegas tidak harus dikonotasikan dengan muka galak dan sebagainya, apalagi dikorelasikan dengan muka ganteng atau jelek.
Apakah Jokowi akan memimpin Indonesia lebih baik? Tidak seorangpun dapat menjamin.