Sabtu 5 november 2022 merupakan malam puncak sekaligus Ibadah syukur HUT Gereja Masahi Injili Di Timor ke-75 tahun, pada 31 Oktober yang lalu dan sekaligus HUT Reformasi Gereja yang ke-505 tahun. Acara ini diselenggarakan oleh 180an anak-anak utusan Sinode GMIT yang terhimpun dalam Pengkoordinatoran Mahasiswa Utusan GMIT, mereka saling bahu-membahu untuk menyukseskan acara ini. Â Tema yang di usung "DENGAN KUASA ROH KUDUS, KTA BANGKIT DARI BENCANA" menjadi refleksi bersama perjalanan 75 tahun GMIT.
Ibadah syukur  dilayani oleh pelayan firman Pdt. Dr. Djerda Djawa M.Th, dengan bacaan dari Surat Roma 8:9-11 dan dihadiri pimpinan kampus STT INTIM Makassar Pdt. Dr. Lidya K. Tandiredung M.A, M,Th(Ketua), Pdt. Dr. Omnesimus Kambodji M.Th (WK II), Pimpinan Mahasiswa Jefryanto Jewa (Ketua BEM) dan beberapa delegasi mahasiswa dari sinide GT,GTM,GPIB, GKST, serta organisasi mahasiswa daerah yang turut hadir merasakan sukacita bersama anak-anak GMIT di STT INTIM Makassar.
Sambutan yang di bawakan oleh Ketua STT  INTIM Makassar Pdt. Dr. Lidya K. Tandiredung M.A, M,Th mengatakab bahwa GMIT di usia ke 75 tahun terus menciptakan pelayanan yang kokoh  dan eklessiologi yag spesifik dari konteks GMIT. Pdt. Lidya mengatakan bahwa persitiwa Seroja dan Cantika expres 77 merupakan suatu penghayatan yang di ekspresikan melalui tema kegiatan. Dalam penegasan sambutannya Pdt.Lidya juga menekankan bahwa Konteks GMIT yang multikultural  memberi keterpanggilam bagi GMIT sendiri  untuk menyiapkan kader-kader pelayan yang berjiwa oekumenis dan multikultural, yang tentunya lembaga STT INTIM Makassar menjadi arak-arakan bersama dalam mempersiapkan kebutuhan  pelayan bagi GMIT.
Ibadah Syukur HUT GMIT ke-75 di hiasai oleh busana bernuansa adat dari beberapa daerah yang ada di Provinsi NTT. Dekorasi-dekorasi mencorakkan khas NTT serta beberapa tarian yang menjadi  pelengkap liturgi ibadah juga memberi penekanan kontekstual. Nuansa budaya  dengan sendirinya memberi makna bahwa 75 tahun GMIT berdiri  tidak terlepas dari lapisan-lapisan budaya yang ada di pulau timor yang memiliki Keterkitan yang begitu erat.
Orang tua wali anak-anak GMIT di STT INTIM Makassar Pdt. Hendrikus Nayuf M.Min, M.Th, yang terus mendampingi dan memberikan dukungan dari kegiatan pra-Hut sampai pada malam puncak. Suport dari beliau selaku orang tua wali  memberi kekuatan tersendiri bagi anak-anak GMIT di STT INTIM Makasasar. Kekuatan cinta orang tua wali itu terus mengalir dalam setiap proses dan dinamika anak-anak GMIT. Sambutan yang di bawakan Pdt. Hendrikus mengatakan bahwa GMIT  dan STT INTIM Makassar berupa gula lempeng, artinya bahwa tidak bisa, secara historis GMIT dan STT INTIM memiliki keterkaitan yang begitu erat. GMIT merupakan tempat putus pusar bagi STT INTIM Makassar, ujar beliau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H