Mohon tunggu...
Rio Rocky
Rio Rocky Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa semster 5 di Sekolah Tinggi Teologi Indonesia Bagian Timur di Makassar (STT INTIM MAKASSAR)

Saya menyediakan beberapa tulisan yang mungkin menurut anda menarik dan mungkin juga menurut anda tidak menarik. Jika menarik berikan saya rating, dan komentar, jika tidak menarik silahkan skip.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gereja Metaverse

2 November 2022   12:49 Diperbarui: 2 November 2022   12:58 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Creatiocontinua melibatkan manusia untuk menjadikannya sebagai panggung penciptaan sekaligus pemeran pendukung dalam aksi menciptakan. Akal budi dan kemampuan membangun suatu proyek Meteaverse merupakan gambaran ketika peristiwa Air Bah. Manusia yang berimajinasi untuk menciptakan metaverse (virutalreality) dengan akal budi yang ada maka terciptalah metaverse. Konteks pandemi misalnya merupakan suatu fenomena bencana dan manusia harus melindungi dan berlindung dari bencana ini. Maka VirualRealitymerupakan bahtera bagi gereja untuk mengambil sikap dan menaungi warga jemaatnya berlindung dari bencana ini. Sesampai pada surunya bencana ini maka gereja harus keluar dari bahtera itu dan kembali menjalankan hari-hari pelayanannya.

            Nuh di berikan mandat oleh arsitek ilahi dengan panjang, lebar dan tinggi bahtera Nabi Nuh sendiri tidak pahamapa maksud dari suruhan itu. Di lain sisi berfirmanlah Tuhan  kepada Nuh: "Mauklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu......... dari segala binatang yang haram engkau harus mengambil tujuh padang....... Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya.... Masuklah Nuh kedalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan istrinya dan istri anak-anaknya karena air bah itu" (Kejadian 7:1-7). Dengan kata lain, sifat gereja VR sebagai komunitas dari umat Allah yang dibuat hidup oleh Roh Allah berinteraksi dengan mereka dan Gereja tradisional tetap memperttahankanke-otentikanya yang valid karena memiliki sifat universalitas dengan mengakui keyakinan yang sama namun yang membedahkananara bahtera VR dan Tradisional ialah memiliki kemampuan beradaptasi dan fleksibilitas untuk menjadi relevan dan misional dalam budaya kontemporer.[10]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun