Mohon tunggu...
Rocky Ashari
Rocky Ashari Mohon Tunggu... -

UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Heboh Gara-Gara Sebuah Film

7 Januari 2013   18:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:24 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Description: F:DSC00299.JPG

Gara-gara film 5cm. yang di sutradarai oleh Rizal Mantovani sungguh sangat menginspirasi jiwa-jiwa generasi muda Indonesia untuk mencoba petualangan baru di pegunungan Semeru. Film tersebut mengadopsi cerita dari sebuah novel karya Donny Dhirgantoro, kisahyang terinspirasi dari kisah nyata dimana setiap tanggal 17 Agustus di sebagian besar puncak gunung di Indonesia sering diadakan upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan salah satunya di Gunung Semeru. Sesuai dengan novelnya, proses syuting film ini juga dilakukan di lokasi yang sama yaitu Mahameru (puncak Semeru). Film 5cm. sangatlah layak untuk ditonton karena memiliki banyak pesan positif yang terkandung didalamnya yaitu mengenai keteguhan hati untuk menggapai impian.

Gunung Semeru merupakan salah satu destinasi utama para pegiat alam bebas yang memiliki hobi mendaki gunung karena keindahan panorama yang disajikan di sana. Danau Ranu Kumbolo yang sangat indah dan Padang Sabana Oro Oro Ombo yang megah mirip seperti pemandangan ketika kita jalan-jalan di luar negeri seperti di australia. Selain itu pula Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggiang 3676 mDPL (di atas permukaan laut) maka dari itu banyak para pegiat alam bebas tertarik untuk menjajal gunung tersebut. Apalagi setelah munculnya film 5cm. Tersebut,banyak orang awam yang tak pernah mendaki gunung pun mencoba begitu rawannya gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut.

Menurut data statistik pada Balai Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di pos pendakian Ranupani pada bulan desember tahun 2012 mencapai 1383 pendaki. “keindahan pemandangan di semeru berbeda dengan gunung-gunung lainnya yang ada di Jawa”, ujar ucha salah satu pendaki Gunung Semeru. Maka dari itu gunung Semeru menjadi destinasi terfavorit oleh pegiat alam bebas, namun sekarang bukan hanya peiat alam bebas saja. Orang yang belum pernah mendaki saja ikut-ikutan mencoba mendaki gunung Semeru.

Melunjaknya jumlah pengunjung pendakian Semeru membuat gunung yang indah dan rupawan tersebut menjadi kaya akan sampah. Banyak para pendaki amatiran yang tidak menjaga kebersihan alamnya. Sehingga kepala TNBTS sempat menutup jalur pendakian agar tidak lebih banyak sampah yang membanjiri gunung semeru. Namun saat bulan Desember 2012 lalu, jalur pendakian sudah di buka kembali.

Banyak sekali pendaki yang mendaki Gunung Semeru hanya untuk sekedar jalan-jalan sampai di Danau Ranu Kumbolo dan bermalam di sana. “Danau Ranu Kombolo bikin saya betah tinggal di sini”, tambah ica salah satu pendaki amatir asal Jakarta yang mencoba keindahan alam Semeru karena menonton film 5cm. selain bermalam di Ranu Kumbolo banyak pula pendaki yang menuju puncak Mahameru. Balai TNBTS sudah melarang untuk pendakian mencapai puncak karena sungguh sangat berbahaya bahkan saat melakukan perijinan pun para pendaki hanya di perbolehkan sampai di pos Kalimati dengan menandatangani sebuah materai 6000. Jadi apabila ada pendaki yang mencoba nekat menuju puncak Mahameru akan menanggung resikonya sendiri.

“Film 5cm. memberikan banyak inspirasi kepada warga Indonesia untuk lebih mencitai keindahan alamnya dan membangkitkan rasa nasionalisme bangsa yang akan semakin kuat”, ujar Edo salah satu pendaki yang mencoba mendaki Gunug Semeru karena terinspirasi dari sebuah film 5cm. tersebut.

Mendakilah Pada Gunung-Gunung di Indonesia, Maka Kamu Akan Menjadi Orang Indonesia Yang Sebenarnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun