Kata yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga kita, terutama yang sering berkubang di Medsos. Bukan saja ngetop di kalangan ABG, ABK (anak baru kuliah/kerja), anak-anak kecil bahkan sampai orangtua pun ikut-ikutan latah. Sampai nenek-nenek kalau lagi kesel sama cucunya suka bilang “Hei jangan berisik, nenek lagi galau nih”.
Bisa kita bayangkan kalau semua manusia pada galau, apa jadinya dunia ini jika dipenuhi sama orang yang lagi galau?. Padahal ternyata teman-teman, penyebab galau itu karena semua masalah yang kita hadapi hanya dipikirkan dengan akal kita saja, sementara kita tahu akal kita ini ada batasnya.
Galau menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau; tidak keruan (pikiran); sedangkan menurut bahasa gaul artinya gundah, resah, gelisah. Biasanya diekspresikan dengan raut muka yang sedih, kuyu cerminan dari keadaan hatinya yang sedang gelisah dan gundah gulana. Biasanya lebih sering dirasakan oleh anak-anak muda yang sedang dilanda asmara tapi banyak juga dialami oleh para orang tua yang menghadapi seabreg permasalahan hidup, seperti sekarang ini banyak yang galau karena naiknya BBM yang hanya 2000 perak tapi diikuti teman-temannya yang naik lebih dari 2000 perak membuat kegalauan makin menjadi.
Kalau kita mau bijaksana, sebetulnya ada yang kita lupakan dari diri kita untuk mengatasi galau ini, murah meriah tidak semahal BBM yang baru naik yaitu merenungkan siapakah diri kita ini sebenarnya? Karena adanya kita di dunia yang galau ini adalah ada yang menciptakan dan memiliki hayat hidup kita yaitu ALLAH Subhanahu Wa Ta ala yang Maha dari segala Maha. Dialah tempat kembalinya kita, berbaik sangkalah pada Yang Maha Mengetahui, dengan pasrah dan penuh keyakinan bahwa hanya DIA lah yang bisa menolong. Mendekatlah denganNYA seperti kata Bimbo “ Aku jauh ENGKAU jauh, aku dekat ENGKAU dekat. Jalin hubungan yang lebih erat dengan merealisasikan ibadah padaNYA. Kemudian yang terakhir jangan berputus asa dari segala rahmatNYA.
Inilah jurus jitu anti galau, saya yakin jika kita sudah mempraktekannya secara kontinyu kita bisa mengatakan “hari gini masih galau? Tidaklah yaw”.
Cimahi, di bulan Nopember.