Mohon tunggu...
Rochma Ummu Satirah
Rochma Ummu Satirah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Translator, Freelance Copywriter, Editor

Menjadi Pribadi Yang Bermanfaat dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kapitalisme Mematikan Naluri Keibuan

16 September 2024   05:24 Diperbarui: 16 September 2024   08:10 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Aturan Islam mengatur kehidupan manusia secara integral karena Islam memiliki aturan yang komprehensif untuk seluruh kehidupan manusia. Tidak bisa dipillih dan dipilah aturan mana yang akan diterapkan manusia sesuai manfaat atau hawa nafsunya. Aturan ini haruslah diterapkan secara menyeluruh di setiap aspek kehidupan manusia.

Sistem pendidikan menjadi pondasi kuat dalam kehidupan manusia. Dalam sistem ini, manusia diberikan pemahaman mendasar mengenai kedudukan dirinya sebagai makhluk Allah, Sang Pencipta dan Pengatur. Manusia memiliki ketundukan kepada aturan yang diberikan kepadanya. Pondasi keimanan menjadi hal yang utama.

Termasuk dalam mengawal wanita untuk memahami perannya sebagai seorang ibu. Bahkan peran ini mengantarkan wanita di dalam Islam untuk memiliki posisi yang sangat mulia. kewajiban mengatur rumah tangga bahkan disejajarkan dengan amalah jihad bagi para wanita. Islam menjadikan wanita tak malu memiliki peran ini, justru yang ada adalah perasaan bangga.

Pada sistem sosial, kehidupan juga diatur dalam standar aturan Islam. Ada aturan kehidupan pria dan wanita yang terpisah sehingga menghindarkan pada hal-hal yang mengarah pada pelanggaran aturan.

Wanita juga memiliki taklif menutup aurat ketika berada di kehidupan umum. Sedangkan kalangan pria diwajibkan untuk menundukan pandangan juga untuk menjaga dirinya sendiri dari melihat apa-apa yang bukan haknya.

Dengan pelaksanaan sistem sosial ini, telah terbukti bagaimana Islam mampu menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang jauh dari masalah. Dengan pondasi keimanan yang dibangun dalam sistem pendidikan, menjadikan setiap manusia mampu menjalankan perannya dalam sistem sosial dengan wajar dan minim masalah.

Jika pun ada masalah atau pelanggaran, Islam juga memiliki sistem sanksi yang tegas dan efektif. Sistem sanksi dalam Islam memiliki efek jawabir dan zawajir. Jawabir bermakna menghapuskan dosa pelaku pelanggaran jika sudah mendapatkan sanksi. Zawajir bermakna menjadi pencegah bagi orang lain untuk melakukan pelanggaran yang serupa karena merasakan efek pelaksanaan dari hukuman atau sanksi dalam pelanggaran tersebut.

Integrasi semua sistem ini berperan untuk membangun pilar kehidupan yang kuat. Adanya keimanan individu, kontrol masyarakat dan pelaksanaan sistem yang tegas dan kuat oleh negara menciptakan masyarakat yang minim masalah.

Hanya saja, semua sistem tersebut tentunya hanya akan bisa untuk terterapkan jika dilakukan oleh negara. Negaralah yang mampu menjalankan semua aturan ini dengan wewenang dan kuasa yang dimilikinya.

Sayangnya, saat ini tidak ada satu pun negara yang menjalankan aturan Islam ini. Justru muslim harus rela berhukum dengan hukum selain Islam. Padahal jika hukum Islam diterapkan, tidak hanya kesejahteraan yang akan tercapai, namun juga kehidupan yang mulia dan damai. Tidakkah kita mendamba adanya negara yang menerapkan sistem Islam dalam setiap sistem kehidupannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun