Dengan berbagai kekayaan sumber daya alam setempat, penduduk yang bertransmigrasi bisa mengolah sumber daya yang telah ada untukmemperbaiki perekonomian, bahkan mendirikan industri sehingga perekonomian lebih merata.
Setelah menjadi wakil presiden, beliau terus mengembangkan koperasi.Sehingga tahun 1947 Bung Hatta secara resmi dikukuhkan oleh Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) sebagai Bapak Koperasi Indonesia.Â
Sebagai seorang muslim yang religius, beliau memandang bahwa ekonomi islam cocok untuk diimplementasikan dalam kegiatan ekonomi, tetapi masyarakat Indonesia bukanlah masyarakat yang memeluk Islam seluruhnya.Â
Sehingga timbullah keinginannya untuk tidak hanya menjadikan Islam sebagai hanya agama ritual, melainkan agama yang juga berkorelasi dengan nilai-nilai keadilan sosial ekonomi.Â
Dalam pandangan Hatta, setiap Muslim berkewajiban membawa semangat perdamaian dan kemakmuran untuk dunia. Hatta kemudian mencetuskan istilah 'ekonomi rakyat' dan demokrasi ekonomi. Dalam demokrasi ekonomi, rakyat harus mempunyai akses ke cabang-cabang produksi yang penting.Â
Perjuangan untuk memperbaiki kondisi ekonomi rakyat harus terus dilanjutkan dengan mengubah struktur ekonomi Indoncsia dari sebuah perekonomian yang berwatak kolonial menjadi sebuah perekonomian nasional.Â
Bung Hatta menyatakan ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi sebagai konsep dasar sistem perekonomian Indonesia. Tujuan jangka pendek kebijakan itu adalah untuk menghapuskan penggolong-golongan status sosial-ekonomi masyarakat, baik berdasarkan ras maupun berdasarkan tingkat penguasaan faktor-faktor produksi.Â
Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mengoreksi struktur ekonomi kolonial yang diwariskan oleh pemerintah Hindia Belanda, serta untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian Indonesia.Â
Sebagaimana dikemukakan Bung Karno, yang dimaksud dengan ekonomi nasional adalah sebuah perekonomian yang ditandai oleh meningkatnya peran serta rakyat banyak dalam penguasaan modal atau faktor-faktor produksi di tanah air.Â
Ekonomi Pancasila disebut juga sebagai ekonomi yang berasaskan kekekeluargaan, kegotong-royongan dan kerjasama.Ini adalah nilai-nilai tradisional yang bersumber pada budaya Indonesia.Â
Tapi asas kekeluargaan ini, yang berdasarkan kepada solidaritas mekanis, telah ditransformasikan menjadi solidaritas fungsional, dengan nilai-nilai individualita dalam lembaga koperasi.Â